Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Laba bersih PT Astra International Tbk (ASII) pada semester I 2019 turun 6 persen. Semula laba bersih Astra pada semester I 2018 tercatat Rp 10,38 triliun, sementara pada semester I 2019 hanya Rp‎ 9,8 triliun.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Astra International , Prijono Sugiarto, menyampaikan turunnya laba bersih itu disebabkan oleh penurunan kontribusi dari divisi otomotif seperti lesunya permintaan dan agribisnis seperti penurunan harga komoditas.
"Iya Rp 9,8 triliun. Penjualan roda empat market share meningkat, tapi secara volume (penjualan) turun. Juga perang diskon. Harga komoditas turun," katanya dalam Public Expose di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (26/8).
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, laba bersih dari segmen otomotif tergerus sebesar 18 persen, sektor agribisnis turun 94 persen, teknologi informasi turun 35 persen, dan properti turun 33 persen.
Sementara segmen alat berat‎, pertambangan, konstruksi dan energi naik 2 persen, segmen jasa keuangan meningkat 32 persen, serta lini bisnis infrastruktur dan logistik menyumbang pertumbuhan laba dari Rp 4 miliar menjadi Rp 83 miliar.
ADVERTISEMENT
"Saat ini dari sektor infrastruktur jalan tol, kami sudah mulai menikmati hasilnya. Kami terus akan melihat lagi (untuk investasi)," ucap Prijono.
Meski laba bersih turun, namun pendapatan perseroan naik 3,32 persen menjadi Rp 116,18 triliun. ‎Saat disinggung mengenai kinerja hingga akhir tahun 2019, dia hanya menyebut bahwa prospek pasar masih menantang.
"Kacamata short term tak berlaku, tapi kami melihat potensi besar di Indonesia dari kacamata long term," jelasnya.