Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
![Direktur Utama BNI Life, Shadiq Akasya dalam acara buka bersama dengan media, Jumat (17/5). Foto: Dok. Humas BNI Life](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1558145684/chg6tdceagf85nim8ktn.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Direktur Utama BNI Life, Shadiq Akasya, mengatakan pertumbuhan laba yang signifikan tersebut ditopang oleh strategi pendapatan, utamanya dari premi dan investasi yang trennya cukup positif.
"Strategi premi, kedua strategi investasi itu tahun lalu memang Q1 itu enggak terlalu bagus juga, sehingga kena dampak," kata Shadiq ketika ditemui di Menara BTPN, Jakarta, Jumat (17/5).
Premi BNi life selama 4 bulan terakhir naik sekitar 40,8 persen (yoy), yaitu Rp 2 triliun. Beberapa produk penyumbang premi di antaranya, Optima Group Health, produk asuransi pendidikan Solusi Pintar dan Wadiah Gold Cendekia (Asuransi Pendidikan Syariah), dan produk asuransi hari tua Solusi Abadi Plus & BNI Life Plan hingga Multi Protection (BLPM).
Selain itu, Shadiq mengatakan pertumbuhan laba yang membaik juga dipengaruhi oleh perbaikan kepercayaan investasi secara global kepada BNI Life Insurance .
ADVERTISEMENT
"Kalau yang tahun lalu, pelemahan itu dilihat dari sisi makro, yang kedua memang dengan kondisi makro orang melihat, sentimen," ujarnya.
Untuk strategi ke depan, dia mengatakan perseroan bakal menerapkan berbagai strategi kian efektif. Bukan saja pada produk konservatif, tahun ini pihaknya juga bakal mulai fokus pada digitalisasi.
"Kami usaha untuk menjual lebih efektif lagi. Efisiensi. Kita sedang melakukan perubahan terus, kita enggak berhenti perubahan," pungkasnya.
BNI Life saat ini memiliki aset total Rp 17,5 Triliun. Jumlah itu, mengalami kenaikan sekitar 8 persen atau sebesar Rp 1,3 Triliun dibandingkan dengan periode April 2018.