Laju Inflasi Diperkirakan Capai 0,3 Persen di April 2019

2 Mei 2019 8:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stok Bawang Putih di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (15/4). Foto: Abdul Latif/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Stok Bawang Putih di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (15/4). Foto: Abdul Latif/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Badan Pusat Statistik (BPS) pagi ini akan mengumumkan indeks harga konsumen (IHK) selama April 2019. Sejumlah ekonom memproyeksi selama bulan lalu akan terjadi inflasi yang sedikit lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Ekonom PT Bank Permata Tbk Josua Pardede memproyeksi, laju inflasi selama April 2019 sebesar 0,32 persen secara bulanan atau month to month (mtm) dan 2,71 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Angka ini juga lebih tinggi dibandingkan Maret 2019 yang tercatat inflasi sebesar 0,11 persen (mtm) dan 2,48 persen (yoy).
"Inflasi April diperkirakan 0,32 persen (mtm) dan 2,71 persen (yoy)," ujar Josua kepada kumparan, Kamis (2/5).
Menurutnya, peningkatan laju inflasi tersebut lantaran adanya kenaikan harga sejumlah komoditas pangan, seperti harga bawang putih yang mengalami inflasi 37,4 persen, cabai merah sebesar 13,6 persen, daging ayam ras 2,6 persen, bawang merah 19,9 persen, dan telur ayam 0,3 persen.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, sejumlah komoditas juga mengalami penurunan harga atau deflasi seperti beras yang sebesar 0,95 persen dan daging sapi yang mengalami deflasi 0,14 persen.
"Di samping kenaikan laju inflasi harga bergejolak, inflasi juga didorong oleh kenaikan inflasi kelompok transportasi sejalan dengan perubahan tarif transportasi udara," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah memprediksi, inflasi selama April 2019 sebesar 0,3-0,35 persen (mtm). Menurutnya, harga pangan yang tinggi masih menjadi penyebab terjadinya inflasi.
"Core memperkirakan inflasi April akan berada di kisaran 0,3 sampai dengan 0,35 persen (mtm). Ini karena adanya kelangkaan pasokan bahan pangan, terutama untuk bawang putih, bawang merah, dan tomat," jelas Piter.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan inflasi selama April 2019 diperkirakan mencapai 0,35 persen (mtm) dan 2,74 persen (yoy).
Sejumlah komoditas diperkirakan masih menyumbang inflasi, seperti bawang putih, bawang merah, hingga tiket pesawat. Namun komoditas beras justru menyumbang deflasi di bulan ini.
"Beberapa bahan makanan, bawang merah, bawang putih, cabai, ada kenaikan sedikit di inflasinya, demikian juga tarif angkutan udara. Kita catat beras deflasi. Andilnya masih relatif rendah," katanya.
Hingga akhir tahun ini, BI memperkirakan laju inflasi masih sesuai target bank sentral sebesar 3,5 plus minus 1 persen. Perry juga akan terus berkoordinasi dengan pemerintah dan Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) maupun Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk memastikan inflasi semalam Ramadhan tetap terkendali.
ADVERTISEMENT
"Kalau Ramadhan biasanya harga naik, tapi pasokan bahan itu Insyaallah inflasi akan lebih rendah dari tahun lalu," tambahnya.