Libur Lebaran, Tingkat Okupansi Hotel di Bali Capai 85%

20 Juni 2018 18:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kamar baru di Hard Rock Hotel Bali. (Foto: dok. Hard Rock Hotel Bali)
zoom-in-whitePerbesar
Kamar baru di Hard Rock Hotel Bali. (Foto: dok. Hard Rock Hotel Bali)
ADVERTISEMENT
Aturan pemerintah yang menambah jumlah libur Lebaran menjadi 11 hari memberi dampak positif bagi bisnis perhotelan. Tingkat okupansi (keterisian) kamar hotel di tempat wisata seperti Bali meningkat tajam.
ADVERTISEMENT
Chairman Bali Hotel Association Ricky Putra mengatakan, di bulan Juni ini tingkat okupansi kamar hotel di Bali sudah mencapai 85%. Angka ini mengalami kenaikan dibandingkan bulan lalu yang mencapai 75%.
"Kalau sekarang 80-85% selama 1 bulan. Dan ini merupakan sesuatu yang positif dan kita berharap tren ini sampai all the way sampai summer," kata Ricky kepada kumparan, Rabu (20/6).
HARRIS Riverview Bali (Foto: Dok: HARRIS Hotel )
zoom-in-whitePerbesar
HARRIS Riverview Bali (Foto: Dok: HARRIS Hotel )
Menurut Ricky, tingkat keterisian kamar hotel saat ini didominasi oleh para pengunjung yang berasal dari domestik. Untuk total pengunjung domestik jumlahnya mencapai 1,5 kali turis mancanegara di mana setiap bulannya jumlah turis mancanegara tercatat sebanyak 545.000 pengunjung.
"Tapi minggu sudah ada kelonjakan lagi, dan ini menunjukkan tren baik domestik maupun internasional akan semakin bagus dan ini akan signifikan membawa dampak okupansi lebih baik juga," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ricky juga mengaku tak khawatir tingkat okupansi hotel bakal tergerus dengan kehadiran aplikasi pesan hotel, AirBnB. Sebab, kata dia, baik hotel dan AirBnB sudah memiliki pangsa pasarnya masing-masing. AirBnB menyediakan jasa pesan hotel dengan harga sangat terjangkau. Biasanya di bawah rata-rata harga hotel atau penginapan pada umumnya.
"Mungkin mereka udah punya market sendiri-sendiri, yang mana kalau kita lihat di tingkat hunian di member kita di bintang 2 dan 3 rata-rata masih bagus kok. Dan (AirBnB) itu menjadi kompetitor yang sehat," jelasnya.