Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Maskapai Lion Air Group mengincar segmen bisnis potensial untuk dikembangkan. Salah satunya, menggaet pasar milenial untuk terbang menggunakan pesawat ATR.
ADVERTISEMENT
Corporate Communications Strategic Lion Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, sejak dua tahun terakhir animo milenial menggunakan jasa penerbangan pesawat ATR tampak menggeliat.
"Survei kami, 8 dari 10 orang hobi milenial traveler yang suka rute domestik. Mereka punya budget khusus untuk traveling. Kami coba link and matchkan. Kami jembatani kebutuhan milenial traveler. Orang mau wisata ke mana," ujar Danang ketika berbincang santai di Gedung Kemenhub, Jakarta, Kamis (8/8).
Danang menjelaskan, para traveler milenial itu memiliki karakteristik anak muda yang gemar untuk mendatangi rute-rute yang jarang terjamah wisatawan umum. Misalnya saja, daerah terpencil di pelosok Indonesia yang hanya bisa dijangkau oleh penerbangan perintis.
Selain itu, pengalaman menggunakan pesawat ATR juga jadi kunci. Seperti, terbang dengan ketinggian rendah yang memungkinkan penumpang lebih leluasa melihat daratan.
ADVERTISEMENT
"Yang sekarang lagi favorit itu Miangas. Penghobi foto video terbang rendah itu cocok," kata dia.
Hingga saat ini, Danang menyebut, segmen milenial di Lion Air Group setidaknya ada sekitar 10-15 persen. Dan ke depannya akan terus dikembangkan dengan memetakan daerah-daerah potensial.
"Kayak di Pangkalan Bun itu kan di Kalteng. Kami akan mapping kota tujuan wisata untuk mendukung kawasan strategis nasional. Sebesar 80 persen kota tujuan wisata," ungkapnya.
Adapun Wings Air melayani 400 penerbangan setiap harinya. Dengan tingkat okupansi pesawat ATR itu berkisar 70-80 persen.
ADVERTISEMENT
"Selama ini mereka (milenial) menilai ATR sesuatu yang unik. Dia memberikan aspek bahwa penumpang benar-benar eksklusif," pungkasnya.