Lippo Karawaci Tambah Modal untuk Bayar Utang dan Ekspansi Usaha

12 Maret 2019 11:07 WIB
clock
Diperbarui 20 Maret 2019 20:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Properti milik Lippo Karawaci. Foto: Dok. lippokarawaci.co.id
zoom-in-whitePerbesar
Properti milik Lippo Karawaci. Foto: Dok. lippokarawaci.co.id
ADVERTISEMENT
Perusahaan pengembang terintegrasi di bawah Lippo Group, PT Lippo Karawaci Tbk, melakukan penambahan modal senilai USD 1,01 miliar atau sekitar Rp 14,3 triliun (Kurs Rp 14.200). Hal ini dilakukan sebagai bagian dari rencana transformasi strategis menyeluruh, untuk merekapitalisasi Perseroan.
ADVERTISEMENT
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan Selasa (12/3), Perseroan menjelaskan, dari total pendanaan USD 1,01 miliar itu, sebesar USD 730 juta berasal dari hasil rights issue yang dijamin sepenuhnya oleh keluarga Riady.
Sedangkan sisanya senilai USD 280 juta dari penyelesaian rencana divestasi aset.
Untuk melaksanakan niatnya ini, perusahaan bakal meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang akan digelar pada 18 April 2019 nanti.
Mengutip pernyataan tertulis yang diterima kumparan dari emiten berkode LPKR itu, penambahan modal tersebut akan digunakan untuk tiga hal. Pertama, menurunkan rasio utang dan melunasi kewajiban utang hingga USD 275 juta.
CEO PT Lippo Karawaci Tbk, John Riady (kiri). Foto: Twitter @johnriady
Kedua, sebagai pencadangan (buffer) untuk mendanai kewajiban bunga utang dan sewa REIT (Real Estate Investment Trust) hingga 2020.
ADVERTISEMENT
Ketiga, mendanani investasi di proyek-proyek utama yang sedang berjalan, sehingga bisa mempertahankan nilai pemegang saham.
Proyek real estate yang akan menjadi fokus garapan Lippo Karawaci, akan difokuskan pada tiga platform. Yakni perumahan di daerah perkotaan, lifestyle malls, dan layanan kesehatan.