Lokasi-lokasi yang Pernah Dilirik Jokowi Jadi Calon Ibu Kota Baru

30 Juli 2019 11:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi saat meninjau salah satu lokasi calon ibu kota negara di Gunung Mas. Foto: Dok. Biro Sekretariat Pers Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi saat meninjau salah satu lokasi calon ibu kota negara di Gunung Mas. Foto: Dok. Biro Sekretariat Pers Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo telah menetapkan lokasi ibu kota baru Republik Indonesia akan ada di Pulau Kalimantan. Hal ini dibenarkan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan, Kalimantan sudah disetujui sebagai lokasi ibu kota baru. "Iya (disetujui perpindahan ibu kota negara)," ujar Bambang usai Sinkronisasi Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 di Hotel Shangrila Surabaya, Senin (29/7).
Publik pun kemudian bertanya-tanya, lokasi persisnya yang akan dipilih menjadi ibu kota baru menggantikan DKI Jakarta. "Nanti diumumkan. Pulaunya Kalimantan, provinsinya nanti (menyusul)," ucap Bambang.
Jokowi sendiri sudah meninjau beberapa lokasi, yang menjadi kandidat lokasi ibu kota baru. Pada Selasa (7/5) lalu, Presiden terbang ke Kalimantan dan mendatangi setidaknya dua lokasi.
Bukit Soeharto, Kalimantan Timur
Presiden Joko Widodo meninjau lokasi alternatif ibu kota di Bukit Soeharto, Jalan Tol Samarinda Balikpapan, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Foto: Fahrian Saleh/kumparan
Bukit Soeharto berlokasi di seksi 2 Jalan Tol Balikpapan - Samarinda, Kecamatan Sambodja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
“Daerahnya layak jadi ibu kota negara karena infrastruktur pendukung sudah ada. Tapi kita tetap mengkaji banyak aspek lain,” kata Jokowi saat itu.
ADVERTISEMENT
Selain ada jalan tol, dua kota besar terdekatnya yakni Balikpapan dan Samarinda, juga telah memiliki bandara dan pelabuhan.
Gunung Mas, Kalimantan Tengah
Presiden Jokowi saat tiba di Kabupaten Gunung Mas. Foto: Dok. Biro Sekretariat Pers Presiden
Kabupaten Gunung Mas dianggap paling ideal dari sisi ketersediaan lahan. Wilayah ini masih punya lahan hingga 300.000 hektare (ha). Selain itu, Kalimantan Tengah juga dipandang paling bebas dari ancaman bencana.
Total luas lahan di Kabupaten Gunung Mas mencapai 10.804 km persegi yang mencangkup 12 kecamatan, 114 desa, dan 14 kelurahan.
"Kalau dari sisi keluasan, di sini mungkin paling siap. Mau minta 300 ribu hektare ya siap di sini. Kalau kurang masih tambah lagi juga siap," kata Jokowi.
Kabupaten Gunung Mas merupakan hasil pemekaran Kabupaten Kapuas, pada 2002.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro memaparkan rencana pemindahan ibu kota dalam diskusi nasional di Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, Rabu (26/6). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Sementara itu dalam diskusi dengan pimpinan media di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Jumat (10/5), Bambang Brodjonegoro menyatakan semula ada 4 lokasi yang dipilih sebagai calon ibu kota baru.
ADVERTISEMENT
Selain Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah yang sudah ditinjau Presiden, dua lainnya adalah Kalimantan Selatan dan Sulawesi Barat.
“Ya karena tadi yang saya katakan. Kalau dari wilayah yang bebas gempa, itu kan cuma Sumatera Timur, Kalimantan, sedikit Sulawesi bagian selatan,” paparnya.
Dia menambahkan, Presiden juga menginginkan lokasi ibu kota ada di tengah-tengah wilayah Indonesia. Sehingga Sumatera tak menjadi pilihan karena ada di wilayah barat Indonesia.
“Jadi mau enggak mau kita harus mencari yang agak lebih ke tengah. Memang kandidatnya akan mengerucut, tapi at the end kita harus memilih kandidatnya yang satu kandidat. Menetapkan pilihan mana yang akan jadi wilayah ibu kota baru,” pungkas Bambang.