Luhut Ajak Afrika Lawan Uni Eropa Soal Diskriminasi Kelapa Sawit

21 Agustus 2019 15:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja membongkar buah kelapa sawit di unit pemrosesan minyak kelapa sawit milik negara. Foto: REUTERS / Tarmizy Harva
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja membongkar buah kelapa sawit di unit pemrosesan minyak kelapa sawit milik negara. Foto: REUTERS / Tarmizy Harva
ADVERTISEMENT
Uni Eropa dinilai terus diskriminatif terhadap produk kelapa sawit Indonesia. Salah satunya dengan pemberlakuan bea impor sebesar 8-18 persen produk biodiesel asal Indonesia karena dituding menerapkan praktik subsidi untuk produk biodiesel.
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, mengajak negara-negara Afrika untuk bergabung bersama Indonesia melawan diskriminasi itu. Menengok terdapat negara Afrika yang juga memproduksi kelapa sawit.
"Kan Afrika juga, Nigeria produksi kelapa sawit. Kita harus melawan ramai-ramai diskriminasi yang dibuat Uni Eropa," kata Luhut saat ditemui di kawasan Nusa Dua, Bali, Rabu (21/8).
Dia mengaku telah bertemu dengan salah satu negara Benua Afrika, yakni Nigeria untuk membahas diskriminasi produk kelapa sawit itu. Ke depan, Luhut akan mengajak lebih banyak negara Afrika melawan tindakan Uni Eropa tersebut.
Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Pandjaitan di Nusa Dua, Bali. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
"Kan kemarin saat di Vatikan mereka datang, jadi kita tinggal dorong saja. Saya kira mereka sangat suka dengan kita," kata Luhut.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengaku telah melayangkan protes kebijakan Uni Eropa itu ke World Trade Organization (WTO) pada pekan lalu. Menurut dia, protes itu akan direspons WTO sekitar dua minggu.
ADVERTISEMENT
"Ya belum (direspons) lah, emang kita kirim surat ke media. Itu juga mesti ditunggu 1-2 minggu, baru direspons," paparnya.