Luhut Tolak Disebut Lindungi Mafia Illegal Fishing

9 Januari 2018 20:09 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan (Foto:  Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meminta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti untuk setop menenggelamkan kapal illegal fishing di tahun 2018 ini.
ADVERTISEMENT
Permintaan Luhut ini sontak menuai komentar dari berbagai kalangan. Susi sendiri menegaskan tetap akan menenggelamkan kapal yang keputusannya sudah inkracht oleh Pengadilan setempat karena terbukti bersalah melakukan praktik illegal fishing.
Luhut, saat ditemui di kantornya di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Selasa (9/1), akhirnya menanggapi masalah yang sedang ramai diperbincangkan ini. Ia menolak dituduh melindungi mafia di balik aksi illegal fishing.
Kalau mundur ke belakang, ia mengaku ikut menginisiasi masalah penenggelaman kapal ini sejak menjadi Kepala Staf Presiden dan Menko Polhukam. Hingga akhirnya keluar Prepres 115 Tahun 2015 mengenai Satuan Tugas (Satgas) pemberantasan penangkapan ikan ilegal (illegal fishing).
“Jadi kalau dikatakan melindungi mafia itu sama sekali tidak benar. Saya yang pertama, saya yang mengusulkan itu di bawah Menteri KKP. Saya yang keras waktu saya jadi Kepala Staf Presiden dan Menko Polhukam,” tandasnya.
ADVERTISEMENT
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan (Foto:  Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
Namun, katanya, setelah sekian lama berjalan, ia berpikir hal ini tidak bisa diteruskan. Karena, dengan banyaknya kapal yang stranded atau terbengkalai yang ia lihat di Bali, Tegal, Ambon, dan Bitung, dan hanya dibiarkan sampai rusak.
Untuk itu, menurutnya, kapal-kapal tersebut harusnya diberikan pada nelayan yang saat ini menganggur, melalui proses yang benar kepada koperasi-koperasi nelayan sehingga mereka bisa melaut.
“Sekarang tinggal bagus mana, mau kita bakarin dan tenggelamin semua itu, atau kita berikan pada nelayan kita. Anda jawab saja. Itu sebenarnya esensinya,” lanjutnya.
Selain itu, lanjutnya, Presiden Jokowi memerintahkan untuk fokus pada tugas masing-masing, yakni peningkatan ekspor ikan. Menurutnya, saat ini data di KKP ekspor ikan menurun dengan banyaknya pabrik-pabrik ikan yang tutup akibat supply ikan yang kurang.
ADVERTISEMENT
“Kan kita harus jernih, setelah 3 tahun, what’s next? Masa kita mau biarin terus nelayan-nelayan kita sekarang ribut. Kan enggak juga. Makanya kita fokus harusnya pada peningkatan ekspor,” tandasnya.