Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
PT Manulife Asset Management Indonesia (MAMI) memprediksi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan cenderung stagnan di Mei 2019 atau bulan Ramadhan.
ADVERTISEMENT
Chief Economist & Investment Strategist MAMI Katarina Setiawan mengatakan, sejatinya saat ini kondisi fundamental ekonomi Indonesia dalam posisi positif. Namun ternyata ada faktor lain yang menahan laju IHSG di bulan ini.
“Kalau faktor ketidakpastian Pemilu itu sudah berakhir. Tapi di sisi lain ada rebalancing MSCI. Lalu sudah masuk bulan Ramadan biasanya volume perdagangan turun. Kalau volume turun enggak akan kuat menaikkan IHSG. Kelihatannya saham akan flat-flat aja,” ungkap Katarina di Sampoerna Strategic Tower, Jakarta, Kamis (2/5).
Selain itu, investor juga masih cenderung wait and see karena menunggu hasil resmi dari Pilpres yang diselenggarakan April lalu. Rencananya, KPU akan mengumumkan hasil perhitungan suara juga pada bulan ini yaitu tanggal 22 Mei.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Katarina menegaskan, investor tidak perlu khawatir dengan pergerakan IHSG di bulan ini. Sebab pergerakan yang diprediksi stagnan ini berarti IHSG tidak akan turun tajam atau pun naik tajam.
Untuk itu, Katarina menyarankan agar pada momentum ini, investor bisa melakukan pembelian.
“Kalau nanti-nanti udah telat. Jadi ini flat aja. Di angka 6.400-an (IHSG),” ujarnya.
Menurut Katarina, sepanjang 2019 ini, iklim investasi di pasar saham cenderung lebih kondusif. Pertama, valuasi dinilai lebih menarik setelah adanya penyesuaian ekspektasi di 2018 lalu. Selain itu, adanya momentum pertumbuhan laba korporasi yang terus berlanjut.
“Terakhir, berakhirnya ketidakpastian politik, sentimen dan ekspektasi ekonomi setelah pemilu,” tandasnya.