Masuknya Maskapai Asing Dinilai Tak Menjamin Harga Tiket Pesawat Murah

12 Juni 2019 16:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lion Air dan Garuda Indonesia di Bandara Internasional Soekarno-hatta, Jakarta. Foto: AFP/Adek BERRY
zoom-in-whitePerbesar
Lion Air dan Garuda Indonesia di Bandara Internasional Soekarno-hatta, Jakarta. Foto: AFP/Adek BERRY
ADVERTISEMENT
Rencana Presiden Jokowi mengundang maskapai asing untuk beroperasi di rute domestik, dinilai tak menjamin harga tiket pesawat menjadi kembali murah. Sebab, masalah harga tiket pesawat bersumber dari beberapa faktor.
ADVERTISEMENT
Direktur Center of Reform on Economic (Core) Indonesia, Piter Abdullah, mengatakan kondisi bisnis antara maskapai asing dan dalam negeri berbeda. Sehingga tidak tepat menjamin harga tiket akan turun jika maskapai asing beroperasi di dalam negeri.
"Dengan asing masuk apakah secara otomatis harga tiket pesawat turun? Saya meragukan itu," kata Piter saat ditemui usai gelaran acara Core di Hotel Morrissey, Jakarta Pusat, Rabu (12/6).
Misalnya masalah suku bunga. Menurut dia, suku bunga yang harus ditanggung Garuda Indonesia dan Singapura Airline sangat berbeda. Garuda harus menanggung suku bunga yang cukup tinggi, sementara Singapura Airline lebih rendah.
"Sehingga akan berdampak sekali terhadap pricing tiket mereka. Belum ntar, jadi orang kalo ngomongin avtur, avturnya sudah sama kok masih tetap harganya beda," lanjutnya.
Pesawat Garuda Indonesia di bandara Foto: Reuters
Selain itu, Piter mengatakan ada banyak faktor untuk menghitung harga tiket pesawat sebuah maskapai, seperti cost struktur, pangsa pasar maskapai, hingga kebijakan ekonomi sebuah negara.
ADVERTISEMENT
Piter mengakui dengan beroperasinya maskapai asing di dalam negeri membuat adanya persaingan dan menghilangkan duopoli Garuda Indonesia dan Lion Air. Namun, kondisi tersebut tetap akan memberikan tekanan terhadap maskapai dalam negeri.
Dengan kondisi tersebut, Piter mengusulkan agar maskapai asing yang akan masuk ke pasar Indonesia hanya diberikan untuk melayani rute internasional. Sementara rute domestik tetap dipegang maskapai lokal.
"Jalur-jalur di domestik, seharusnya untuk (maskapai) domestik," katanya.