Mendag soal Harga Daging dan Telur Ayam Naik: Apa karena Nilai Tukar?

13 Juli 2018 20:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Daging ayam di Pasar Senen, Jakarta (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Daging ayam di Pasar Senen, Jakarta (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Harga daging dan telur ayam di pasaran tengah melonjak. Di pasar tradisional di DKI Jakarta, harga daging ayam masih cukup tinggi walaupun sudah turun yaitu sekitar Rp 37.000 per kg sedangkan harga telur ayam Rp 28.000 per kg.
ADVERTISEMENT
Banyak spekulasi pun bermunculan mengenai penyebab naiknya daging dan telur ayam tersebut. Menanggapi kondisi ini, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita tidak mau berspekulasi termasuk apakah ada kaitannya dengan melemahnya nilai tukar rupiah.
"“Apakah benar karena nilai tukar? Ada kontribusinya pasti tapi bukan satu-satunya itu. Saya enggak mau jawab sekarang karena validitasnya diragukan," tegas Enggar saat diskusi dengan media di kantor Kementerian Perdagangan, Jalan Ridwan Rais, Jakarta, Jumat (13/7).
Untuk itu, Enggar berencana akan memanggil seluruh stakeholder. Tujuannya untuk mengetahui secara pasti penyebab kenaikan harga tersebut.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
“Besok Senin kami jelaskan lagi. Setelah kami undang semua stakeholder dari peternak sampai penjual pakan. Dari besar dan kecil. Kenapa ini bisa terjadi. Supaya jawabannya jangan katanya pemerintah,” sebut Enggar.
ADVERTISEMENT
Dihubungi terpisah, Sekretaris Jenderal Gabungan Organisasi Peternakan Ayam Nasional (GOPAN) Sugeng Wahyudi mengungkapkan bahwa pihaknya diundang dalam pertemuan dengan pemerintah untuk mencari penyebab kenaikan harga daging dan telur ayam. Selain Kemendag, pertemuan tersebut juga melibatkan Kementerian Pertanian.
"Kami bersama asosiasi-asosiaasi peternak lainnya akan diundang oeh Ditjen PKH Kementan untuk membahas masalah ini lebih lanjut. Kami sudah kirim surat ke sana dan Senin akan bertemu,” sebutnya.
Menurut dia, kenaikan harga daging dan telur ayam hanya sementara. Dia pun menegaskan kenaikan harga murni karena stok yang minim bukan karena adanya permainan. Selain stok berkurang, kenaikan pakan juga menjadi penyebab harga daging dan telur ayam naik. Namun faktor ini tidak terlalu signifikan sebab masalah utama yang menyebabkan harga naik saat ini adalah karena minimnya stok.
ADVERTISEMENT
"Ini merupakan siklus yang wajar, setiap tahun begini terjadi wajar," sebutnya.