Mendag Soal Impor Jagung 100 Ribu Ton: Mentan yang Minta

8 November 2018 18:20 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petani Jagung (Foto: Kementerian Pertanian)
zoom-in-whitePerbesar
Petani Jagung (Foto: Kementerian Pertanian)
ADVERTISEMENT
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menanggapi soal keputusan pemerintah yang akhirnya mengimpor jagung sebanyak 100 ribu ton pada akhir tahun ini. Impor jagung dilakukan untuk memenuhi kebutuhan para peternak dan pabrik pakan ternak mandiri.
ADVERTISEMENT
Menurut Enggar, keputusan impor jagung dibahas dalam rapat koordinasi yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. Dengan sedikit nada canda, kata Enggar, yang meminta impor jagung bukan dia melainkan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
"Hah masa? Nah ini. Siapa yang bilang surplus? Mentan. Siapa yang minta impor? Mentan. Ha... Ha... Ha... Ya itu," kata Enggar sambil tertawa lepas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (8/11).
Enggar menambahkan, pemerintah sudah menunjuk Perum Bulog untuk segera mengiimpor 100 ribu ton jagung. Seperti biasa, sebelum mengimpor jagung, Bulog harus mendapatkan rekomendasi dari Kementerian Pertanian dan Kementerian BUMN, baru setelah itu izin diterbitkan Kementerian Perdagangan
"Dari dulu juga ada (rekomendasi Mentan). Kan di rakortas," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Direktur Pengadaan Perum Bulog Bachtiar menjelaskan bahwa pihaknya akan memasukkan 100 ribu ton jagung impor maksimal pada akhir Desember. Importasi jagung dilakukan 2 tahap yaitu tahap pertama sebanyak 70 ribu ton dan tahap kedua sebanyak 30 ribu ton. Adapun jagung impor tersebut didatangkan dari negara Brasil dan Argentina.
"30 hari pengapalannya. Pokoknya akhir Desember ini masuk,” tegas dia.