Menengok Pelabuhan Laskar Pelangi Belitung yang Ditinggal Penumpang

16 Agustus 2018 8:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelabuhan Laskar Pelangi di Tanjung Pandan, Belitung
 (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pelabuhan Laskar Pelangi di Tanjung Pandan, Belitung (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo II (Persero) pada tahun 2011 meresmikan Pelabuhan Penumpang Laskar Pelangi di Tanjung Pandan, Belitung. Pelabuhan itu menyediakan transportasi laut dari Pulau Belitung ke Pulau Bangka.
ADVERTISEMENT
Menurut Pelaksana Harian General Manager Pelindo II Cabang Tanjung Pandan Belitung, Saripudin, pelabuhan itu pada awal beroperasi memiliki banyak penumpang setiap hari, baik pada masa liburan maupun pada hari biasa.
“Dulu awalnya dalam seminggu, setiap hari ada kapal yang diberangkatkan. Ada penumpang,” kata Saripudin kepada kumparan di Pelabuhan Laskar Pelangi, Tanjung Pandan, Belitung, Kamis (16/8).
Namun mulai 2015 semenjak terdapat banyak maskapai membuka rute penerbangan dari Bangka ke Belitung sehingga harga tiket menjadi murah, pelabuhan itu mulai sepi. Sejak 2016 hingga kini, pelabuhan itu hanya beroperasi 3 kali dalam seminggu.
“Sekarang hanya 3 kali dalam seminggu, penyebabnya ada pesawat Bangka ke Belitung cukup banyak. Mungkin mencari cepat,” kata Saripudin.
Meski jumlah penumpang terus turun, Pelindo II hingga kini tetap akan mempertahankan keberadaan pelabuhan penumpang tersebut. Sebab penyediaan pelabuhan penumpang merupakan kewajiban perusahaan untuk melayani masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Tetap tidak akan kami tutup. Ini lebih ke pelayanan. Kami di sana hanya mengutip tiket masuk dan jasa sandar, pengelola kapal operator,” ujarnya.
Dia menjelaskan dalam membangun pelabuhan penumpang Laskar Pelangi, dana yang dikucurkan dulu hanya Rp 1,7 miliar karena tanah milik Pelindo II. Adapun pelabuhan itu dapat menampung lebih dari 200 penumpang yang dilengkapi ruang VIP.
“Sekarang ini mungkin ramai ketika Lebaran dan tahun baru ya. Kalau memang ke depan penumpang jadi banyak bisa kami kembangkan,” kata Saripudin.