Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Menggiurkannya Bisnis Kios Pinggiran Ala Warung Pintar
4 Februari 2018 16:24 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Salah seorang pemilik WarPin di Taman BSD I, Tangerang Selatan, Apeng, mengaku sudah membuka WarPin sejak dua bulan lalu. Modal awal yang dikeluarkan sebesar Rp 48 juta. Dengan modal sebesar itu, dia memiliki WarPin yang luasnya 4x8 meter, dilengkapi tempat duduk untuk para pelanggan.
Sedangkan untuk lahan, Apeng mengaku dirinya harus menyewa ke pemerintah daerah dengan tarif Rp 600 per bulan.
"Saya merasa terima kasih banyak terbantu dengan adanya Warung Pintar, karena di sisi lain ngebantu, ada peningkatan pendapatan,” kata Apeng saat ditemui di Warung Pintar miliknya.
ADVERTISEMENT
Di warung miliknya, Apeng menjual beragam jenis minuman ringan, makanan, mie instan, kebutuhan rumah tangga, dan kopi. Dalam sehari, dia bisa meraup omzet hingga Rp 500 ribu pada hari biasa dan Rp 600 ribu pada akhir pekan.
Bekerja sama dengan WarPin dia mendapatkan desain warung yang ciamik, fasilitas wifi, charger handpone,TV LED, CCTV, dan sistem scan barcode yang langsung terintegrasi dengan aplikasi. Dengan sistem tersebut, Apeng bisa mengetahui pencatatan pemasukan dan pengeluaran.
"Untuk peralatan dan stok barang telah disedikan Warung Pintar. Jadi sudah sama supplier juga," jelas Apeng.
Apeng kini sudah memiliki satu orang karyawan yang menjaga warung tersebut. Saban hari, warungnya selalu dipenuhi mereka yang hanya sekadar minum kopi atau menyantap mi instan sambil nongkrong.
ADVERTISEMENT
WarPin memang mengusung Internet of Things (IoT) dalam pengelolaan waungnya, yakni big data analytics dan blockchain. Tujuannya, untuk akurasi pemasukan data ritel, memahami perilaku pelanggan, dan blockchain agar pengelolaan keuangan transparan.
Untuk modal awal bermacam-macam,ada dua macam paket WarPin yang tersedia. Pertama modal kisaran 30 juta dan 50 juta. Perbedaanya hanya berada di ukuran warung dari yang paling kecil yaitu 3x3 meter hingga 4x5 meter, artinya untuk tempat stok barang lebih luas. Proyeksinya dalam 10-12 bulan modal akan kembali.
Pemilik Warung Pintar lainnya di daerah Tangerang Selatan, Irfan, juga mengaku mengelurkan modal Rp 48 juta untuk membuka WarPin. Lokasi warung miliknya beradai di wilayah Jalan Soebijanto kawasan perkantoran BSD.
Karena berada di kawasan cukup strategis, omzet Warung Pintar milik Irfan jauh lebih besar, dalam sehari pendapatannya bisa mencapai Rp 1,9 juta hingga Rp 2 juta. Padahal sebelum bergabung dengan WarPin, pendapatan dia hanya Rp 1 juta per hari.
ADVERTISEMENT
“Sangat membantu sekali. Mereka prospeknya bagus sekali dan bisa dipercaya,” tambahnya.
Pelanggan WarPin milik Irfan kebanyakan berasal dari pekerja kantor, sebab terdapat 7 gedung kantor besar yang mengelilingi warungnya. Untuk sistem kerja sama dengan Warung Pintar ia mengaku cukup fleksibel. Untuk keuntungan, sepenuhnya diambil oleh pemilik toko.
Sementara pemilik Warung Pintar di daerah Kuningan, Jakarta Selatan, Linda, mengatakan dia dan suaminya mencoba mengubah warung kios konvensional menjadi Warung Pintar karena melihat prospeknya yang cukup bagus.
Benar saja, dalam sehari kini pendapatan dia bersama suaminya bisa mencapai Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta per hari. Linda sudah bergabung dengan WarPin sejak enam bulan lalu.
"Pelangganya kami karyawan kantor, pekerja proyek, driver online. Untungnya lumayan dibandingkan dulu," katanya.
ADVERTISEMENT
Selain pekerja kantoran dan anak muda yang nongkrong, Warung Pintar selama ini juga dipenuhi oleh para driver ojek online. Agus misalnya, salah seorang driever ojek online ini memilih nongkrong di WarPin karena tersedianya akses internet dan charger hp.
“Kan ada wifi sama tepat colokan buat charger hp, jadi engga usa repot-repot cari colokan. Di sini saja sambil ngopi” ujarnya.