Mengintip Ide Pasar Rakyat Online yang Digagas Jokowi

13 Maret 2019 8:38 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden RI, Jokowi, blusukan ke Pasar Pelem Gading, Cilacap, Senin (25/2). Foto: Fahrian Saleh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden RI, Jokowi, blusukan ke Pasar Pelem Gading, Cilacap, Senin (25/2). Foto: Fahrian Saleh/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menggagas perkembangan pasar rakyat online. Hal ini menjawab perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Apalagi saat ini sudah cukup banyak marketplace pertanian yang menjual berbagai jenis bahan pangan. Beberapa di antaranya adalah tanihub, sayurbox, limakilo, dan masih banyak lagi.
Selain harga pangan yang tersedia cukup terjangkau, kepraktisan dalam membeli bahan-bahan pangan pun disinyalir menjadi alasan masyarakat kini banyak beralih dari pasar rakyat. Keluhan ini ternyata juga diterima Presiden RI, Jokowi, saat berkunjung ke pasar rakyat.
"Hati-hati keluhan kita ini sekarang kalah dengan yang online-online," kata Jokowi di Hall 3A ICE BSD, Banten, Selasa (12/3).
Untuk itu, Jokowi meminta agar Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita membuat platform online bagi seluruh pasar rakyat dalam negeri. Dayung bersambut, Mendag pun akan segera meluncurkan sistem online bagi pasar rakyat ini. Berikut rangkuman kumparan tentang rencana pemerintah buat sistem online untuk pasar rakyat.
ADVERTISEMENT
1. Pasar Rakyat Online Beroperasi Tahun Ini
Mendag menargetkan bisa menjalankan sistem online untuk pasar rakyat tahun ini. Nantinya, pasar rakyat akan tersedia dalam satu marketplace dan bisa dijangkau oleh masyarakat luas.
“Segera tahun ini akan beroperasi. Kami toh ada secara periodik di Pusdiklat kita. Kemudian kami kerja sama dengan pasar BSD, mereka for free mau turun ke daerah untuk sampaikan bagaimana kelola pasar dengan baik, fisik maupun keuangan,” katanya saat ditemui di ICE BSD, Tangerang, Selasa (12/3).
2. Pilot Project Pasar Rakyat Boyolali
Sistem pasar online akan diterapkan karena melihat keberhasilan pasar rakyat dan beberapa warung di Boyolali yang mengggunakan sistem online. Awalnya, Mendag mengaku ragu pasar rakyat di Boyolali bisa menerapkan sistem online dan cashless.
ADVERTISEMENT
Karenanya, Mendag meminta agar seluruh pasar rakyat bisa mencontoh Boyolali yang sudah terlebih dulu sukses menerapkannya.
"Tapi, seiring waktu berjalan, hampir 90 persen masyarakat di sana sudah menerapkan sistem online dan cashless di pasar rakyat dan warung-warung. Ternyata kan bisa," katanya.
Kunjungan Mendag di Pasar Baru Cilegon Foto: Ela Nurlaela/kumparan
3. Bisa Cegah Monopoli Harga
Hadirnya pasar rakyat online nantinya diharapkan mampu mencegah terjadinya praktik permainan harga oleh pedagang. Selama ini memang banyak ditemukan pedagang yang kerap memainkan harga di pasar tradisional.
“Saya yang termasuk anti monopoli harga. Dengan adanya pasar rakyat online ini, diharapkan terjadinya persaingan yang sehat antar pedagang. Sehingga akses monopoli harga tidak ada,” ucapnya.
4. Buka Peluang Gandeng Startup Lokal
Tak dipungkiri, Mendag mengaku buka peluang gandeng startup lokal dalam mengembangkan sistem online bagi pasar rakyat. Enggar juga akan menggaet Asosiasi E-commerce Indonesia (IdEA) untuk membentuk ekosistem transaksi online di pasar.
ADVERTISEMENT
Selain untuk mempermudah pengintegrasian semua data harga pangan, kerja sama ini dinilai bagus untuk memperluas pasar.
“Saya mendorong mereka untuk siap. Dan soal siapa pun startup yang mengembangkan ini nanti itu kita dorong juga agar semua terlibat,” tambahnya.