news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Menguji Klaim Prabowo soal Cadangan BBM dan Beras yang Cuma 20 Hari

14 Januari 2019 20:34 WIB
Suasana TBBM Pertamina Plumpang (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana TBBM Pertamina Plumpang (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan pidato kebangsaan, yang salah satunya menyoroti masalah cadangan BBM dan beras yang dimiliki Indonesia. Pidato kebangsaan ini disampaikan sebagai paparan visi misi, menjelang debat Pilpres pada Kamis (17/1) mendatang.
ADVERTISEMENT
Dalam pidato yang berlangsung di Jakarta Convention Center itu, Prabowo menyinggung soal ketahanan nasional. Menurutnya, salah satu penentu ketahanan ditentukan oleh kemandirian energi dang pangan.
“Bagaimana mau bertahan kalau cadangan BBM Indonesia cuma cukup untuk 20 hari. Cadangan berasnya juga, cuma cukup untuk tiga minggu,” katanya di hadapan massa pendukungnya, Senin (14/1).
Mengutip data Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), cadangan BBM Indonesia berkisar antara 21 hari hingga 77 hari. Hal ini bergantung pada jenisnya yang berbeda-beda.
Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) saat berada di JCC dalam acara pidato kebangsaan Prabowo, Senayan, Jakarta, pada Senin (14/1). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) saat berada di JCC dalam acara pidato kebangsaan Prabowo, Senayan, Jakarta, pada Senin (14/1). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Dalam rilis BPH Migas, pasca-Natal dan Tahun Baru 2019 (Nataru) dimana konsumsi BBM cenderung meningkat, tidak terjadi kelangkaan BBM selama masa Nataru itu.
Adapun posisi cadangan berbagai jenis BBM pada awal Januari 2019 adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Premium: 21 hari
Solar: 24 hari
Pertalite: 21 hari
Kerosene: 73 hari
Pertamax/Akra 92: 21 hari
Pertamax Turbo: 77 hari
Pertamina Dex: 30 hari
LPG: 18 hari
Avtur: 31 hari
Pekerja memindahkan beras medium untuk kebutuhan operasi pasar awal tahun 2019 di gudang Perum Bulog. (Foto: ANTARA FOTO/Ampelsa)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja memindahkan beras medium untuk kebutuhan operasi pasar awal tahun 2019 di gudang Perum Bulog. (Foto: ANTARA FOTO/Ampelsa)
Adapun cadangan beras nasional, sangat ditentukan oleh keberadaan stok di gudang Bulog. Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, mengungkapkan stok beras Bulog saat ini sekitar 2,1 juta ton. Tapi dalam beberapa bulan ke depan, diperkirakan jumlahnya akan menyusut 600 ribu ton menjadi 1,5 juta ton.
Menurutnya, dengan cadangan beras sebanyak itu lebih dari cukup dan aman hingga musim panen berikutnya pada April dan Mei mendatang. Artinya, cadangan beras nasional masih mencukupi setidaknya untuk tiga bulan (90 hari) ke depan, bukan tiga minggu seperti yang diklaim Prabowo.
ADVERTISEMENT
"Tapi akan ada tambahan 1,8 juta ton beras petani yang diserap, maka stok Bulog menjadi 3,4 juta ton," katanya saat ditemui usai meninjau Gudang Bulog di Kelapa Gadung, Jakarta Utara, Kamis (10/1).