Menhub: AP II Akan Bangun Kawasan Gudang Logistik di Bandara Soetta

7 Januari 2018 21:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Loket di Bandara Soekarno-Hatta penuh pemudik (Foto: Indra Subagja/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Loket di Bandara Soekarno-Hatta penuh pemudik (Foto: Indra Subagja/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kawasan Bandara Soekarno-Hatta masih memliki sisa lahan dari total luas 1.800 hektare. Angkasa Pura II, selaku operator Bandara Soetta, berencana akan membangun terminal 4 dan kawasan gudang logistik di kawasan tersebut.
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan gudang logistik di Bandara Soetta rencananya akan dibangun di atas lahan seluas 25 hektare.
“Ada yang logistik di lahan sebesar 25 hektare di daerah M1 Bandara Soetta di dekat parkir bus antre,” kata Budi saat meninjau Kapal Latih STIP di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (7/1).
Budi mengaku tidak tahu persis kapan pembangunan gudang logistik tersebut dimulai. Menurut dia, dengan banyaknya pembangunan, lahan di kawasan Bandara Soetta akan habis dalam beberapa waktu ke depan.
Ditanya soal perluasan pembangunan Bandara Soetta dengan reklamasi, Budi mengaku rencana itu belum dibicarakan. “Belum itu, belum ada bahasan,” katanya.
Sebelumnya, Senior Vice President of Corporate Secretary AP II Agus Haryadi mengatakan Terminal 4 akan menjadi infrastruktur terakhir yang dibangunan AP II karena lahan sudah habis.
ADVERTISEMENT
Terminal 4 rencananya dibangun pada 2020 usai sewa lahan Lapangan Golf Soewarna habis pada 2019. Nantinya, terminal 4 akan memiliki kapasitas hingga 40 juta penumpang per tahun.
Saat ini, Bandara Soetta memiliki tiga terminal dengan jumlah kapasitas penumpang yang berbeda per tahunnya. Terminal 1 dan Terminal 2 masing-masing bisa menampung 9 juta penumpang. Sementara, Terminal 3 berkapasitas 25 juta penumpang.
Hingga akhir tahun 2017, jumlah penumpang di Bandara Sooekarno sudah mencapai 63 juta orang. Maka perlu revitalisasi untuk mengantisipasi over kapasitas.