Menhub Larang Pemudik Natal-Tahun Baru Naik Bus yang Belum Ramp Check

10 Desember 2018 12:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemudik tiba di Terminal Kampung Rambutan. (Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
zoom-in-whitePerbesar
Pemudik tiba di Terminal Kampung Rambutan. (Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
ADVERTISEMENT
Sekitar dua pekan lagi, masyarakat akan memasuki libur Hari Raya Natal dan Tahun Baru. Aktivitas berlibur dan mudik pun diperkirakan bakal terjadi di beberapa wilayah.
ADVERTISEMENT
Mengantisipasi lonjakan pemudik, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya secara intensif telah melakukan persiapan untuk beberapa lini transportasi khususnya transportasi darat dan laut.
“Sudah kami persiapkan. Memang secara signifikan ada dua moda yang dominan yaitu darat dan udara,” ungkap Budi pada Seminar APINDO “The Future Digital Transformation, Government & Private Partnership" di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (10/12).
Untuk tahun ini, Budi memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada 23 dan 28 Desember. Pada transportasi udara, Budi mengatakan pihaknya bakal melakukan intensifikasi fungsi penerbangan, seperti memberi ruang yang lebih maupun menambah waktu operasi pada bandara tertentu. Hal tersebut dilakukan agar rotasi penerbangan bisa lebih maksimal. Selain itu, Budi juga berkomitmen untuk lebih meningkatkan faktor keamanan pesawat.
ADVERTISEMENT
“Tapi yang penting itu safety, di mana kami tambahi secara intensif bagi pesawat,” ujarnya.
Pemudik asal Kalimantan tiba di Tanjung Perak (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pemudik asal Kalimantan tiba di Tanjung Perak (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
Sedangkan dari sisi transportasi darat, Budi memperkirakan arus mudik akan terjadi dari Jakarta menuju ke timur atau arah Surabaya. Pada rute tersebut, telah tersedia Tol Trans Jawa meski belum tersambung 100 persen. Budi pun berharap adanya Tol Trans Jawa bisa menambah preferensi masyarakat dalam melakukan mudik.
“Oleh karenanya ada beberapa manajemen yang kita lakukan katakanlah pembatasan terhadap truk besar tapi baru akan diputuskan karena kami enggak mau memutuskan sepihak. Kami ajak para asosiasi untuk membicarakan secara bersama,” ujarnya.
Selain itu pihaknya juga akan melakukan penggiliran arus mudik ke arah timur. Selain itu, sama seperti transportasi udara, Budi mengatakan bahwa keselamatan harus jadi perhatian penting bagi semua pemudik.
ADVERTISEMENT
“Maka kami imbau kepada masyarakat untuk tidak menggunakan bus-bus yang tidak ada stiker ramp check. Kami minta kepada Dishub dan Kepolisian untuk lakukan low inforcement,” ucapnya.
Sebab menurut Budi banyak bus yang kondisinya usang dan membahayakan bagi pemudik. Selain itu Budi juga mengimbau agar pemudik tidak menggunakan motor. Budi mengatakan pemerintah akan lebih mengapresiasi bagi masyarakat yang mengutamakan angkutan massal ketimbang motor pribadi.
“Saya apresiasi masyarakat yang tidak menggunakan motor untuk mudik,” ujarnya.