Mentan: 80 Persen Orang Terkaya RI Berasal dari Lulusan Pertanian

14 Agustus 2018 10:43 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mentan Amran Sulaiman. (Foto:  Elsa Olivia Karina L Toruan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mentan Amran Sulaiman. (Foto: Elsa Olivia Karina L Toruan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menghadiri kegiatan pembukaan penyambutan mahasiswa baru di kampus Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor. Mentan datang tepat pukul 08.45 WIB di Aula Gedung IPB dengan didampingi oleh Rektor IPB 2018 Arif Satria.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan tersebut, Amran memberi sambutan di hadapan sekitar 38 ribu mahasiswa baru yang masuk dalam 9 fakultas. Dia menceritakan tentang kisah hidupnya yang hanya memiliki sepasang baju selama 13 tahun. Untuk itu, Amran memberi motivasi kepada seluruh mahasiswa baru IPB agar tidak pernah berhenti berusaha dan bekerja keras kalau ingin meraih sukses.
“Saya berasal dari keluarga miskin. Dulu, saya sekolah itu harus sambil bekerja. Gali batu untuk dijual ke proyek. Saya juga hanya punya satu pasang baju hitam putih selama 13 tahun. Tidak hanya itu, ikat pinggang saya juga enggak ganti selama itu,” kata Amran sambil menunjukkan foto lawasnya di hadapan mahasiswa baru IPB, Selasa (14/8).
Grand Launching Taman Teknologi Pertanian Plus di Gresik (Foto: Kementan)
zoom-in-whitePerbesar
Grand Launching Taman Teknologi Pertanian Plus di Gresik (Foto: Kementan)
Namun, lanjut Amran, tekad kuatnya untuk berusaha mengubah nasib yang membuatnya mampu bangkit dari keterpurukan ekonomi masa lalu. Dia mengatakan kepada seluruh mahasiswa bahwa kunci paling utama yang harus dilakukan adalah berinovasi.
ADVERTISEMENT
Amran mengatakan sangat mendukung seluruh kalangan muda, khususnya mahasiswa baru IPB untuk melakukan inovasi di bidang pertanian. Sebab, 80 persen dari 10 orang terkaya di Indonesia berasal dari sektor pertanian. Salah satunya, dia mencontohkan Presiden RI Joko Widodo, yang merupakan alumnus Fakultas Kehutanan.
“Saya dukung inovasi dari seluruh kalangan. Traktor kita sudah buat, kemarin juga ada benih varietas unggul IPB 3S. Kami dulu, jelek-jelek begini punya penemuan yang royaltinya dibayar Rp 100 hingga 200 miliar per tahun. Kalau kalian punya penemuan baru, kirim ke Kementan, Insyaallah akan dapat royalti,” tutupnya.