Mentan Optimistis RI Jadi Lumbung Pangan Dunia di 2045

5 Juli 2018 12:01 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Amran Sulaiman panen raya padi di Sragen (Foto: Apriliandika Hendra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Amran Sulaiman panen raya padi di Sragen (Foto: Apriliandika Hendra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengklaim telah berhasil menjalankan tugasnya mengangkat produksi pertanian selama 4 tahun terakhir. Dia pun tidak ragu menargetkan Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia di 2045.
ADVERTISEMENT
Di tahun tersebut, Indonesia akan menjadi negara besar yang mensuplai produk-produk pertanian ke berbagai negara. Saat ini, hal tersebut sudah terjadi walaupun produk pertanian yang diekspor masih terbatas.
"Insyaallah 2045 kita bisa suplai ke negara-negara tetangga," ujar Amran saat temu media di Hotel Putri Duyung Ancol, Jakarta, Rabu malam (4/7).
Dia pun sudah merancang program kerja agar Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia di 2045. Di tahun 2016 fokusnya adalah mengurus padi, bawang merah, dan cabai. Hasilnya terlihat di tahun 2017 dimana Indonesia sudah mampu mengekspor 25 ton beras ke Malaysia dan 7.750 ton bawang merah ke 6 negara.
Sedangkan di tahun 2017, fokusnya adalah mengurus produksi jagung. Hasilnya, di tahun 2017 lalu realisasi ekspor jagung ke Filipina mencapai 57,6 ribu ton dari total kontrak yang disepakati sebesar 100 ribu ton. Padahal dulunya Indonesia adalah negara yang doyan impor jagung dengan volume impor cukup besar yaitu 3,6 juta ton dengan nilainya mencapai Rp 10 triliun.
Harga daging sapi segar naik jelang lebaran. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Harga daging sapi segar naik jelang lebaran. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
Sedangkan di tahun 2019 fokusnya adalah gula konsumsi. Sementara itu di 2020 fokus Kementerian Pertanian adalah mengurus produksi bawang putih, kedelai dan rempah-rempah.  
ADVERTISEMENT
"Bawang putih enggak sulit. Kita selesaikan satu per satu," imbuhnya.
Di tahun 2024 fokusnya adalah gula industri. Berlanjut di tahun 2026 yaitu daging sapi. Untuk daging sapi, Kementan sudah berupaya keras untuk meningkatkan jumlah populasi sapi dengan program Sapi Indukan Wajib Bunting (SIWAB). Setiap tahun Kementan mengawinkan 3-4 juta ekor sapi.
Hasilnya, angka kelahiran sapi diklaim naik signifikan. Dari catatannya, angka kelahiran sapi selama 4 tahun terakhir adalah 4 juta ekor. Dihitung secara rata-rata tahunan, jumlah angka kelahiran sapi mencapai 1 juta ekor. Angka ini lebih tinggi dari periode sebelum 2014 di mana rata-rata angka kelahiran sapi hanya 180 ribu ekor per tahun.
"Kita harus kembalikan kejayaan ini. Indonesia bisa menjadi pemain utama pangan di dunia," sebutnya. 
ADVERTISEMENT