news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mentan Pamer RI yang Setop Impor Jagung dan Ekspor Bawang Merah

15 Januari 2018 10:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mentan di Rakor Perbenihan/Perbibitan Bengkulu (Foto: Dok. Humas Kementan)
zoom-in-whitePerbesar
Mentan di Rakor Perbenihan/Perbibitan Bengkulu (Foto: Dok. Humas Kementan)
ADVERTISEMENT
Kementerian Pertanian hari ini menggelar Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian Tahun 2018. Rakernas kali ini mengambil tema "Mengangkat Kesejahteraan Petani" yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta dan dihadiri sekitar 1.500 peserta.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan tersebut, Menteri Pertanian Amran Sulaiman membeberkan sejumlah capaian alias prestasi yang dia raih selama 3 tahun menjabat sebagai menteri. Yang pertama adalah Indonesia yang tak mengimpor beras medium pada 2016-2017.
"Kami ingin sampaikan beberapa hal capaian Kementan per hari ini. Kita tahun 2016-2017 tidak ada impor beras medium,” ujarnya, Senin (15/1).
Langkah yang dilakukan Amran agar Indonesia tak lagi mengimpor beras medium adalah dengan memaksimalkan lahan tidur, misalnya rawa. Dia juga menambah waktu tanam dari 2 kali dalam setahun menjadi 3 kali.
Mentan di Rakor Perbenihan/Perbibitan Bengkulu (Foto: Dok. Humas Kementan)
zoom-in-whitePerbesar
Mentan di Rakor Perbenihan/Perbibitan Bengkulu (Foto: Dok. Humas Kementan)
"Contoh Rawa Lebak dulu kalau musim hujan main perahu-perahuan, kalau musim kering kebakaran. Hari ini disulap jadi lahan sawah itu 1.000 hektare yang dulunya tempat main-main. Kita udah bilang ada rawa sehingga ada 10 juta (hektare) potensi untuk dibangunkan kalau panen 3 kali maka bisa 30 juta (ton) maka ini harus kita kejar,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Selain capaian tersebut, Amran juga mengklaim mampu mengekspor bawang merah ke 6 negara. “Bawang merah (dulu) impor 12.000 ton, hari ini ekspor 6 negara. Dulu kita negara pengimpor sekarang jadi pengekspor," sebutnya.
Capaian lain yang dibeberkan Amran adalah Indonesia yang kini surplus jagung. Amran juga menjelaskan Indonesia tak lagi terlibat impor jagung setiap tahunnya.
"Jagung kita sudah tidak impor. Dulu nilainya Rp 12 triliun. Negara lain tanya kenapa bisa tidak impor dalam waktu singkat? Saya jawab caranya cuma tiga, kerja, kerja, kerja!," jelasnya.
Dalam rakernas kali ini dihadiri oleh Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kementan. Ada pula, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemendes. Selain itu, hadir juga Dirjen Penanganan Fakir Miskis Kemensos, KPK, Mabes Polri, Aster KSAD, Danrem dan Dandim. Saat ini rapat masih berlangsung di Ruang Birawa Hotel Bidakara Jakarta.
ADVERTISEMENT