Mentan Soal Harga Gabah Mulai Naik: Biarlah Petani Bernapas

30 Agustus 2018 15:37 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panen raya dan serap gabah di Lakbok, Ciamis (Foto: Dokumentasi Kementan)
zoom-in-whitePerbesar
Panen raya dan serap gabah di Lakbok, Ciamis (Foto: Dokumentasi Kementan)
ADVERTISEMENT
Harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani mulai merangkak naik. Kenaikan harga GKP memicu pergerakan harga beras di tingkat ecer.
ADVERTISEMENT
Harga GKP sendiri tingkat petani berada di kisaran Rp 4.500 hingga Rp 5.500 per kilogram (kg). Harga ini berada di atas HPP, yaitu sebesar Rp 4.070 per kg.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengungkapkan masyarakat tidak perlu khawatir dengan naiknya harga GKP. Menurut dia, pasokan beras saat ini cukup walaupun harga GKP naik. Dia pun memandang kenaikan harga GKP cukup memberikan keuntungan bagi para petani.
"Kan dikit (harga GKP naik), biarlah petani bernapas," ungkap Amran saat ditemui di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (30/8). 
Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Gedung Joang 45, Jumat (10/8/18). (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Gedung Joang 45, Jumat (10/8/18). (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
Walaupun harga GKP naik, Amran meminta Perum Bulog untuk aktif menyerap gabah petani. Langkah ini dilakukan agar stok beras Bulog maupun cadangan beras pemerintah tercukupi.
ADVERTISEMENT
"Kami minta ke Bulog supaya serap terus. Pastikan Bulog aman, jangan rugikan petani, konsumen tersenyum," imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut Amran menegaskan pemerintah sudah mengantisipasi masuknya musim paceklik. Menurut hitungan Amran, gap antara angka produksi dan konsumsi saat ini seimbang. Sehingga masyarakat tidak perlu cemas stok beras berkurang dan harganya naik tajam.
"Ini sudah dilakukan dua tahun berturut-turut, inflasi terjaga kontribusi tertinggi dari pangan," jelasnya.