Menteri PUPR: Ketersediaan Air di Pulau Jawa Dalam Kondisi Kritis

23 Agustus 2018 18:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (Foto:  Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebut, ketersediaan air di Pulau Jawa sudah dalam kondisi kritis. Sebab terjadi ketimpangan antara ketersediaan air dengan jumlah penduduk.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, luas Pulau Jawa hanya 6,94 persen dari luas daratan Indonesia dengan potensi 4,2 persen dari ketersediaan air. Namun, Pulau Jawa harus menanggung kebutuhan air 57,5 persen dari total penduduk Indonesia.
“Dalam segi ketersediaan air, Pulau Jawa sudah dalam kondisi kritis,” ujarnya dalam Orasi Ilmiah di Auditorium LIPI, Jakarta, Kamis (23/8).
Basuki menambahkan, akibat penduduk terlalu banyak, ketersediaan air per kapita di Pulau Jawa hanya 1.200 meter kubik per kapita per tahun. Padahal kebutuhan ketersediaan air mencapai 1.600 meter kubik per kapita per tahun.
“Ketidakseimbangan antara distribusi penduduk dan daya dukung lingkungan merupakan tantangan yang nyata dalam pembangunan,” beber Basuki.
Proyek bendungan dan irigasi (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
zoom-in-whitePerbesar
Proyek bendungan dan irigasi (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Di lain sisi, menurut dia, Pulau Papua dengan penduduk yang tak begitu banyak memiliki ketersediaan air sebesar 295.551 kubik per kapita per tahun. Ke depan dalam membangun infrastruktur, Basuki akan memperhatikan potensi lokal.
ADVERTISEMENT
“Dalam jangka panjang, pembangunan infrastruktur di luar Jawa dan Sumatera akan membangkitkan potensi ekonomi baru, dan menurunkan ketimbangan antarwilayah. Agar tak terpusat di Jawa saja,” katanya.
Sejauh ini, pusat ekonomi masih terletak di Pulau Jawa karena berbagai infrastruktur memadai telah tersedia. Jika infrastruktur di luar Pulau Jawa juga telah terbangun, dia optimistis pusat bisnis bisa berpindah ke pulau lain.