Muhammadiyah Gandeng GOJEK Gelar Pelatihan Wirausaha

29 April 2019 15:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seminar wirausaha Gojek di Universitas Muhammadiyah. (Foto: dok. Gojek)
zoom-in-whitePerbesar
Seminar wirausaha Gojek di Universitas Muhammadiyah. (Foto: dok. Gojek)
ADVERTISEMENT
Menyikapi tantangan industri 4.0, Pemprov Jatim telah menargetkan 27.000 UMKM masuk ke marketplace digital di tahun 2019. Sektor UMKM memberikan kontribusi yang tinggi ke pendapatan domestik regional bruto (PDRB) Jatim, sehingga menjadi sektor yang penting untuk pertumbuhan ekonomi daerah. Guna mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Surabaya, GOJEK, perusahaan penyedia layanan mobile on-demand dan pembayaran berbasis aplikasi terbesar di Indonesia, menggelar pelatihan GOJEK Wirausaha.
ADVERTISEMENT
"Sejak awal hadir, salah satu misi utama GOJEK adalah membantu mengembangkan UMKM. Karena UMKM memiliki peran yang penting. Pada level individu ia bisa memberikan penghasilan, pada level masyarakat dia membantu membuka peluang lapangan kerja untuk orang lain. Oleh karena itu, secara khusus kami mengembangkan program GOJEK Wirausaha untuk mengakselerasi UMKM supaya naik kelas. Sehingga UMKM dapat menghadapi dengan mudah berbagai tantangan yang dihadapi dalam memulai dan meningkatkan skala bisnisnya,” ujar Head of Regional Corporate Affairs GOJEK Indonesia wilayah Jateng, Jatim, Bali dan Nusra Alfianto Domy Aji dalam keterangan tertulis, Senin (29/4).
Domy menambahkan, ini merupakan kali keempat acara pelatihan GOJEK Wirausaha dilaksanakan di institusi pendidikan Muhammadiyah. Sebelumnya, lebih dari 500 mahasiswa telah berhasil dilatih di Universitas Muhammadiyah Hamka Jakarta, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, serta Universitas Muhammadiyah Makassar. Selain di Surabaya, program serupa akan digelar di Universitas Muhammadiyah Solo.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan yang sama Ketua Lazismu Wilayah Jawa Timur, Zainul Muslimin mengatakan, sebagai sebuah organisasi sosial, Muhammadiyah memiliki kepedulian untuk mencetak wirausahawan sejak dini. "Di era digital ini, perubahan teknologi yang cepat dapat memberikan kemudahan bagi pelaku usaha. Oleh karena itu, semangat berinovasi dan kemampuan memanfaatkan teknologi menjadi penting, terutama bagi para wirausahawan yang sedang memulai maupun yang sedang mengembangkan bisnisnya. Dengan menjadi adaptif, generasi muda dapat memanfaatkan teknologi untuk berbisnis sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.
Seminar wirausaha Gojek di Universitas Muhammadiyah. (Foto: dok. Gojek)
Menurut hasil riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) dimana 93 persen mitra UMKM GO-FOOD mengalami peningkatan volume transaksi, dan 85 persen mitra UMKM menginvestasikan kembali hasil penjualan di GO-FOOD ke dalam usaha mereka, hal ini memicu mereka untuk terus mengembangkan bisnis dan menjadi naik kelas. Hasil riset juga mengungkapkan pada tahun 2018 mitra GOJEK telah berkontribusi bagi perekonomian Indonesia sebesar Rp 44,2 triliun, dimana sebesar Rp 18 triliun disumbang oleh omset mitra UMKM GO-FOOD.
ADVERTISEMENT
Sejak akhir tahun 2018, pelatihan GOJEK Wirausaha telah dilakukan di 14 kota di Indonesia dengan lebih dari 4.700 pelaku UMKM dari 24 komunitas dan institusi pemerintah. Di awal tahun 2019, setelah meluncurkan kampanye #GerakanNusantaraOnline, GOJEK menargetkan 35.000 pelaku UMKM di 25 kota di Indonesia bisa ikut serta dalam pelatihan GOJEK Wirausaha agar dapat meningkatkan skala bisnisnya.
“Lewat teknologi yang dimiliki GOJEK, kami akan terus mendorong pertumbuhan UMKM di Jawa Timur maupun nasional. Harapannya, semakin banyak pelaku UMKM yang bisa naik kelas,” tutup Domy.
GO-PAY Memberikan Kemudahan untuk Bersedekah secara Digital
Selain pelatihan di kampus Muhammadiyah di berbagai kota, kerja sama lain yang dilakukan adalah sedekah digital bersama LazisMu. Kini masyarakat bisa memanfaatkan metode scan QR dari GO-PAY untuk berzakat, infaq, dan sedekah bersama Lazismu. Dengan teknologi QR, pengumpulan zakat, infaq, sedekah menjadi lebih transparan dan cepat karena donasinya akan langsung masuk ke rekening Lazismu.
ADVERTISEMENT
Kode QR yang disediakan pun meliputi berbagai kota di Indonesia dengan kode yang berbeda setiap wilayah, sehingga masyarakat bisa memilih kota tujuan mereka berdonasi. Donasi yang dilakukan secara digital juga dapat meningkatkan jumlah donasi yang diterima. Proses digitalisasi seluruh ekosistem Lazismu dicanangkan selesai pada bulan Desember 2019. Selain melakukan sedekah melalui Kode QR, ke depannya para pengguna aplikasi Lazismu dapat memanfaatkan GO-PAY sebagai salah satu metode melakukan donasi. Lazismu sendiri pertama kali memanfaatkan teknologi Kode QR GO-PAY pada bulan Oktober 2018 untuk penggalangan dana bantuan bencana di Palu dan Donggala.
GO-PAY mulai memperkenalkan inovasi sedekah digital sejak Bulan Suci Ramadhan tahun 2018 lalu melalui kerjasamanya dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Inovasi sedekah digital pun turut meningkatkan reaksi cepat tanggap dan membantu agar pengumpulan bantuan untuk musibah dapat dilakukan lebih cepat dan tepat sasaran. Sejak April 2018 hingga Februari 2019, donasi digital GO-PAY telah membantu mengumpulkan Rp 13 miliar dari sekitar 131.000 donatur.
ADVERTISEMENT