Neraca Dagang Agustus 2019 Diperkirakan Surplus

16 September 2019 10:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal tunda melintas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (14/8). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
zoom-in-whitePerbesar
Kapal tunda melintas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (14/8). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini akan mengumumkan neraca perdagangan Indonesia selama Agustus 2019. Sejumlah ekonom telah memberikan proyeksinya terhadap kegiatan ekspor dan impor selama bulan lalu.
ADVERTISEMENT
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, neraca dagang selama bulan lalu akan mencatatkan surplus sekitar USD 177 juta. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatatkan defisit USD 63,5 juta.
“Neraca perdagangan Agustus diperkirakan surplus USD 177 juta, dengan laju ekspor diperkirakan turun 4,11 persen (year on year/yoy), sementara laju impor turun 10,55 persen (yoy),” ujar Josua kepada kumparan, Senin (16/9).
Dia melanjutkan, surplus neraca perdagangan bulan lalu dipengaruhi oleh penurunan impor yang lebih besar dibandingkan penurunan ekspor. Penurunan impor migas didorong oleh penurunan harga minyak mentah di pasar global sekitar 4 persen (month to month/mtm).
Sementara impor nonmigas cenderung turun dipengaruhi oleh perlambatan aktivitas manufaktur Indonesia, yang terindikasi dari Purchasing Manager’s Index (PMI) atau indeks manufaktur yang melambat.
ADVERTISEMENT
“Sementara di sisi ekspor, volume ekspor nonmigas diperkirakan cenderung meningkat, terindikasi dari peningkatan aktivitas manufaktur dari mitra dagang utama Indonesia seperti Uni Eropa, Jepang, Korea Selatan,dan ditandai juga oleh peningkatan PMI manufaktur global,” jelasnya.
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro memproyeksi neraca dagang surplus sekitar USD 93,7 juta, meningkat dibandingkan Juli 2019 yang mencatatkan defisit USD 63,5 juta. Namun sepanjang Januari-Agustus 2019 neraca dagang diperkirakan masih akan defisit USD 1,8 miliar, menurun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu USD 4,15 miliar.
Menurutnya, ekspor selama bulan lalu akan terkontraksi 4,62 persen (yoy). Sementara impor juga turun 10,53 persen (yoy).
“Kami memproyeksikan neraca perdagangan selama Agustus 2019 surplus USD 93,7 juta,” kata Andry.
ADVERTISEMENT
Neraca perdagangan Indonesia selama Juli 2019 mencatatkan defisit USD 63,5 juta, melebar dibandingkan bulan sebelumnya yang surplus USD 200 juta. Namun defisit tersebut mengecil jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencatatkan defisit USD 2,01 miliar.
Secara kumulatif sejak Januari-Juli 2019, neraca perdagangan Indonesia masih mencatatkan defisit USD 1,9 miliar, mengecil dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang defisit USD 3,21 miliar.