Netizen Ingin #PecatBudiKarya, Apa Kata Ombudsman?

8 Mei 2019 13:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi (tengah) saat mengunjungi Terminal Leuwi Panjang, Kota Bandung. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi (tengah) saat mengunjungi Terminal Leuwi Panjang, Kota Bandung. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seruan #PecatBudiKarya ramai di Twitter sejak kemarin, Selasa (7/6). Para netizen yang menyerukan tagar ini mengkritik beberapa kebijakan Budi Karya, mulai dari peresmian Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, harga tiket pesawat, hingga tarif ojek online.
ADVERTISEMENT
Saking ramainya, tagar #PecatBudiKarya bahkan sempat menduduki peringkat atas alias menjadi trending topic hingga Selasa malam kemarin.
Budi Karya tak mau berkomentar sedikitpun soal adanya tagar #PecatBudiKarya. Saat ditemui di Kantor Kementerian Perhubungan, pada pagi hari ini, Budi langsung bergegas masuk mobilnya saat ditanya hal tersebut.
Pesan tertulis melalui whatsapp dan panggilan telepon kumparan, juga tak dijawab.
Terkait hal ini, Anggota Ombudsman RI Alvin Lie menilai seruan #PecatBudiKarya tidak bisa begitu saja dikaitkan dengan kinerja Budi Karya. Sebagai lembaga resmi, Ombudsman menganggap seruan itu harus didukung data, tidak hanya berdasarkan opini netizen saja.
"Perilaku netizen sulit diprediksi dan tidak mudah dipahami apa motif sebenarnya. Ombudsman mencermati fenomena sosial sebagai bahan awal, namun selalu konfirmasi dengan menggunakan kanal informasi yang sahih dan akuntabel untuk menentukan langkah lebih lanjut," kata Alvin kepada kumparan, Rabu (8/5).
Komisioner Ombudsman Alvin Lie Foto: Mustaqim Amna/kumparan
Karena itu, Alvin berpendapat Ombudsman tidak akan gegabah. Apalagi terkait tuntutan memecat untuk Menteri.
ADVERTISEMENT
"Itu sepenuhnya kewenangan Presiden dan harus didukung fakta-fakta yang kuat. Bukan sekedar persepi atau opini informal," ucap Alvin.