Nicke Widyawati Ditunjuk Jadi Plt Dirut Pertamina

20 April 2018 16:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nicke Widyawati, Direktur SDM PT. Pertamina (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Nicke Widyawati, Direktur SDM PT. Pertamina (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian BUMN kembali merombak direksi PT Pertamina (Persero). Elia Massa Manik yang baru setahun menjabat Dirut Pertamina dicopot dari jabatannya melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB), Jumat (20/4).
ADVERTISEMENT
Selain Elia Massa Manik, direktur Pertamina juga diberhentikan dengan hormat, yaitu Ardhy N Mokobombang, M Iskandar, Toharso, dan Dwi Wahyu Daryoto.
"Ini rangkaian tahapan setelah holding, seperti kecelakaan di Balikpapan, BBM. Komisaris sudah melakukan kajian komprehensif selama satu bulan," kata Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (20/4).
Posisi Ellia Massa Manik kemudian digantikan Nicke Widyawati sebagai Plt Direktur Utama sekaligus Direktur SDM. Nicke sebelumnya merupakan Direktur Perencanaan PT PLN Persero. Dia bergabung di Pertamina sebagai Direktur SDM sejak tahun lalu.
Isu pencopotan Elia Massa Manik sebenarnya sudah beredar sejak beberapa bulan lalu. Namun, informasi tersebut kemudian meredup hingga akhirnya adanya pengumuman pergantian pada hari ini atau sepekan setelah Holding BUMN Migas resmi dibentuk.
ADVERTISEMENT
Ini merupakan pergantian yang ke empat selama era pemerintah Joko Widodo untuk kursi nomor satu perusahaan minyak dan gas milik negara tersebut.
Secara tiba-tiba pada hari ini, diumumkan Direktur Utama PT Pertamina Elia Massa Manik dicopot dari jabatannya. Elia Massa Manik digantikan Nicke Widyawati sebagai Plt Direktur Utama sekaligus Direktur SDM.
RUPS LB juga mengangkat 6 orang direktur baru, yaitu Budi Santoso Syarif, Basuki Trikora Putra, Masud Hamid, M Haryo Junianto, Hetu Setiawan, dan Gandhi Sriwidjojo.