Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pantauan kumparan, Sabtu (15/6), arah dari Jalan Wahid Hasyim menuju Pasar Tanah Abang terbilang lancar. Pemandangan ini cukup langka, karena biasanya setiap akhir pekan jalanan menuju Pasar Tanah Abang selalu macet.
Memasuki kawasan Blok A Pasar Tanah Abang, pemandangan juga tak seramai biasanya. Beberapa toko di lantai dasar hingga paling atas juga masih tutup.
Salah satu pedang pakaian di Blok A, Tuti, mengatakan bahwa sejak libur Lebaran hingga saat ini, sejumlah penjual itu belum membuka tokonya. Alasannya pun beragam, mulai dari masih berada di kampung halaman hingga trauma demo rusuh di kawasan Jalan MH Thamrin beberapa waktu lalu.
"Kalau toko di samping ini, Si Udanya belum balik dari kampung sebelum Lebaran. Kalau yang lainnya ada yang masih takut rusuh demo, kemarin kan ada sidang MK itu. Takut kejadian rusuh lagi," kata Tuti saat berbincang dengan kumparan.
ADVERTISEMENT
Tuti sendiri mengaku baru membuka tokonya pada Senin (10/6) lalu. Dia pun sengaja menutup tokonya sejak 21 Mei lalu.
"Kalau saya baru buka pas orang pada baru masuk aja, 10 Juni kemarin. Saya tutup dari awal 21 Mei itu, terus ada rusuh, enggak berani buka lagi," katanya.
Akibat hal tersebut, Tuti mengaku omzetnya selama Ramadhan ini anjlok hingga lebih dari 50 persen. Momen Lebaran kali ini pun dianggap menjadi yang tersuram baginya.
"Wah tahun ini parah, suram. Biasanya kan kita puasa sama Lebaran paling banyak. Ini anjlok, benar-benar anjlok. 50 persen lebih lah," tuturnya.
Selain Tuti, ada juga Dwi, pedagang aksesoris di Blok B Pasar Tanah Abang . Dia pun merasakan hal yang sama dengan Tuti.
ADVERTISEMENT
"Saya abis demo rusuh itu, masih berani buka setengah hari, tapi enggak lama. Sampai baru buka itu tanggal 10 ini," katanya.
Dwi mengaku omzet penjualannya menurun sekitar 30 persen. Bahkan sambil berguyon, ia bilang Lebaran kali ini tak bisa 'panen' THR dari masyarakat.
"Enggak bisa panen THR pembeli nih kita tahun ini. Susah. Pada turun semua," jelasnya.
Sementara Rasyid, pedagang pakaian anak di Blok A Tanah Abang, juga mengatakan omzet Ramadhan kali ini tak setinggi biasanya. Namun menurutnya hal ini lebih disebabkan sulitnya ekonomi hingga serbuan toko online.
"Turun sih puasa sekarang. Tapi menurut saya karena memang ekonomi juga lagi serba sulit. Banyak online shop juga itu di Instagram, di mana, susah juga buat kita," tutur Rosyid.
ADVERTISEMENT
Dia pun berharap pemerintah bisa memberikan solusi kepada pedagang di Pasar Tanah Abang agar omzetnya kembali meningkat.
"Semoga pemerintah bisa bantu deh. Kasian penjual di sini. Turun omzetnya," tambahnya.