Pedagang Kuliner dan Suvenir Asian Games Dapat Rp 7 Juta per Hari

19 Agustus 2018 16:24 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertunjukan kembang api saat pembukaan Asian Games 2018. (Foto: Kumparan/ Helmi Afandi)
zoom-in-whitePerbesar
Pertunjukan kembang api saat pembukaan Asian Games 2018. (Foto: Kumparan/ Helmi Afandi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pembukaan Asian Games 2018 telah dilaksanakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Sabtu (18/8). Pembukaan Asian Games berhasil mencuri perhatian penonton.
ADVERTISEMENT
Pagelaran Asian Games juga menyebar berkah bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang berjualan di sekitar arena pembukaan Asian Games 2018.
Ketua Asosiasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun mengatakan, ada sekitar 400 pelaku UMKM yang berjualan di arena pembukaan Asian Games 2018. Mereka juga akan berjualan selama pagelaran Asian Games di Jakarta dan Palembang. Selama acara pembukaan kemarin saja, satu stan UMKM bisa memperoleh omzet sampai Rp 7 juta per hari.
"Cukup banyak memang yang berjualan di arena pembukaan Asian Games 2018. Paling rendah (pelaku UMKM) bisa dapat Rp 4 juta, paling tinggi 7Juta (sehari)," katanya kepada kumparan, Minggu (19/8).
Gubernur Anies Baswedan membawa obor Asian Games 2018 di Monas, Sabtu (18/82018). (Foto: Moh Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Anies Baswedan membawa obor Asian Games 2018 di Monas, Sabtu (18/82018). (Foto: Moh Fajri/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pada saat acara pembukaan, pengunjung banyak memburu stan kuliner dan suvenir Asian Games.
"UMKM yang paling banyak diburu itu adalah yang menjual suvenir atau produk-produk Asian Games dan juga yang menjual merchandise dan kuliner," tambahnya.
Dengan dibukanya Asian Games 2018, berbagai kompetisi olahraga pun dimulai. Kontingen yang terdiri dari 45 negara akan bersaing dan memperebutkan piala dari aneka cabang olahraga yang ada hingga 2 September 2018 mendatang.
Berbeda dengan bisnis UMKM, pesta pembukaan olahraga se-Asia ini belum berdampak positif terhadap industri hotel di Jakarta.
Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani menjelaskan, tingkat isian hotel pada pembukaan Asian Games kemarin hanya berkisar 60 persen. Padahal, tingkat isian hotel-hotel berbintang di Jakarta berkisar 70 persen pada hari normal.
ADVERTISEMENT
"Kalau di Jakarta belum kelihatan, running sampai hari ini (occupancy) 60 persen di daerah dekat venue, artinya jaraknya enggak lebih dari 30 menit dengan kendaraan dari tempat pertandingan," ungkap Hariyadi kepada kumparan.