Pegadaian Jadi BUMN ke-7 Penyumbang Dividen Terbesar ke Negara

26 Juli 2019 15:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto dalam acara Natinal Gathering and Workshop Pegadaian, Yogyakarta. Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto dalam acara Natinal Gathering and Workshop Pegadaian, Yogyakarta. Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Pegadaian (Persero) menjadi salah satu dari tujuh BUMN yang menyumbang pemasukan dividen terbesar kepada negara. Pada akhir 2018, Pegadaian mencatat pemasukan untuk negara hingga Rp 2,82 triliun yang terdiri dari dividen sebesar Rp 1,387 triliun dan pajak sebesar Rp 1,441 triliun.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah menjadi raksasa BUMN, bahkan jumlah nasabah kami sudah menyumbang dividen terbesar untuk negara. Akhirnya kita bisa jadi 10 penyumbang dividen terbesar dari BUMN, kita di nomor 7," ungkap Dirut Pegadaian Kuswiyoto di Pesona Hotels, Yogyakarta, Jumat (26/7).
Kuswiyoto optimistis pihaknya bisa meningkatkan kinerja keuangan dan mencapai Rp 3 triliun di akhir tahun 2019. Hingga Juni 2019 saja, pertumbuhan laba bersih Pegadaian sudah mencapai Rp 1,5 triliun atau meningkat 12,1 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya.
Penandatanganan Program Integrasi Data Perpajakan antara PT Pegadaian (Persero) dengan Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
"Kami optimistis target Rp 3 triliun tahun ini bisa tercapai hingga akhir tahun," jelasnya.
Sementara, total aset Pegadaian hingga Juni 2019 sudah mencapai Rp 56,1 triliun, meningkat dari tahun sebelumnya. Sedangkan untuk outstanding loan, Pegadaian sudah mencatat angka Rp 43,6 triliun hingga Juni 2019 dan menargetkan bisa meraih Rp 46,5 juta di akhir tahun.
ADVERTISEMENT
Menurut Kuswiyoto, kinerja Pegadaian tergolong sehat, jika dilihat dari return of assets di tahun 2018 yang berada di level 5,26 persen. Sedangkan, return of equality (ROE) perusahaan mencapai 13,8 persen dan beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) mencapai 68,3 persen.
"Kami ini ibarat gadis cantik, dengan berbagai pencapaian kinerja keuangan yang baik, sehingga banyak yang mendorong Pegadaian untuk IPO," pungkasnya.