Pekerja di Sektor Pertanian Indonesia Terus Berkurang

5 November 2018 15:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petani di Banjir Kanal Timur (BKT) sambut musim hujan. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Petani di Banjir Kanal Timur (BKT) sambut musim hujan. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk bekerja pada Agustus 2018 mencapai 124,01 juta orang. Angka ini meningkat dari periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 121,02 juta orang.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan struktur lapangan pekerjaan, sektor pertanian masih mencatat sebagai sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Dengan andilnya mencapai 28,79 persen, namun angka ini mengalami penurunan jika dibandingkan Agustus 2017 yang mencapai 29,68 persen.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, salah satu penyebab menurunnya angkatan kerja di sektor pertanian karena adanya transformasi ekonomi. Hal ini menyebabkan pekerja di sektor pertanian berkurang.
Petani di Banjir Kanal Timur (BKT) sambut musim hujan. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Petani di Banjir Kanal Timur (BKT) sambut musim hujan. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
"Penyebab menurunnya sektor pertanian ya karena tenaga kerja di pertanian berkurang, ini ada transformasi ekonomi," ujar Suhariyanto di kantornya, Jakarta, Senin (5/11).
Selain sektor pertanian, lapangan pekerjaan terbanyak menyerap tenaga kerja selanjutnya perdagangan yakni sebesar 18,61 persen, angka ini meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 18,57 persen.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, sektor konstruksi juga tercatat mengalami penurunan, dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 6,72 persen, dan pada Agustus 2018 sebesar 6,69 persen.
Sedangkan sektor yang paling sedikit menyerap tenaga kerja adalah pengadaan listrik dan gas sebesar 0,27 persen dari total jumlah penduduk yang bekerja. Namun angka ini sedikit mengalami kenaikan dibandingkan Agustus 2017 yang sebesar 0,25 persen.