Pembangunan PLTU Cirebon Capai 61 Persen

16 September 2019 19:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pembangunan PLTU. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pembangunan PLTU. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Cirebon Power, independent power producer (IPP) terus berupaya menyelesaikan pembangunan PLTU Cirebon 2 1.000 MW yang merupakan bagian dari program 35.000 MW. Pembangunan proyek tersebut sudah mencapai 61 persen.
ADVERTISEMENT
“Konsentrasi kami saat ini pada pekerjaan konstruksi fisik, dan manufacturing beberapa fasilitas utama pembangkit,” kata Presiden Direktur Cirebon Power Hisahiro Takeuchi dalam keterangan tertulis, Senin (16/9).
Dia menyebutkan, hingga saat ini tidak ada kendala yang menghambat pembangunan tersebut. Dia berharap semua pihak terkait ikut mensukseskan pembangunan tersebut sehingga pembangunan PLTU itu bisa beroperasi atau commercial operational date/COD pada tahun 2022, sesuai dengan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN.
“Semuanya berjalan dengan optimal, untuk memenuhi target operasional atau COD pada tahun 2022,” jelas Hisahiro.
PLTU Cirebon 2 menggunakan teknologi batu bara ramah lingkungan dengan teknologi ultra super critical. Dengan teknologi itu, PLTU Cirebon Unit 2 disebut bisa meningkatkan efisiensi hingga 40 persen untuk membakar batu bara kalori 4.000-4.600 kcal/kg. Nantinya, pembangkit dengan nilai investasi sebesar USD 2,1 miliar ini akan mengkonsumsi sekitar 3,5 juta ton batu bara dalam setahun.
ADVERTISEMENT
Cirebon Power ini merupakan konsorsium yang terdiri dari lima perusahaan yang dimiliki oleh mayoritas PT Marubeni dengan kepemilikan saham 35 persen, PT Indika Energy sebesar 25 persen. Lalu, Samtan Ltd 20 persen, Korea Midland Power Co., Ltd sebesar 10 persen, dan Jera Power 10 persen.
Di pembangkit yang pertamanya, yang saat ini sudah beroperasi, PLTU Cirebon 660 MW, Cirebon Power menggunakan teknologi ramah lingkungan Super Cricital (SC) yang sudah berdiri semenjak tahun 2012.
Hisahiro mengatakan, Cirebon Power merupakan perusahaan yang berkomitmen dalam pelestarian lingkungan melalui tekonologi. Bahkan, Cirebon Power juga mengincar pembangunan energi baru terbarukan. Karena selain keramahan lingkungan, energi baru terbarukan adalah kebutuhan dan peluang di masa depan.
ADVERTISEMENT
Hisahiro mengatakan, mereka sedang menjajaki PLTS karena memiliki lahan yang cukup. Menurutnya, Teknologi renewable adalah masa depan yang pasti dan akan menjadi kebutuhan dunia.
“Saat ini kami juga mulai melakukan studi dan kajian untuk menjajaki peluang itu (energi baru terbarukan), apalagi kami memiliki lahan yang cukup luas dan memungkinkan untuk dikembangkan,” kata Hisahiro.
Perusahaan juga menjalankan program pelestarian lingkungan yang dinamakan “A Harmony of Advance Technology and Green Commitment for Sustainable Environment”. Jumat (13/9) lalu, Cirebon Power mendapatkan penghargaan ASEAN ENGINEERING ACHIEVEMENT AWARDS di acara CAFEO37.
Ilustrasi bangunan PLTU. Foto: Getty Images
Penghargaan itu diterima oleh Presiden Direktur Cirebon Power Hisahiro Takeuchi dalam acara CAFEO037 JIExpo, Kemayoran, Jumat (13/9/2019) di mana acara tersebut dibuka oleh Presiden Joko Widodo. Beberapa perusahaan besar lainnya juga memenangkan penghargaan.
ADVERTISEMENT
Cirebon Power juga menerima Indonesia Best Electricity Award (IBEA) sebagai perusahaan yang paling peduli dengan kelestarian lingkungan, pada tahun lalu.
Hisahiro Takeuchi mengatakan, penghargaan ini menjadi verifikasi atas komitmen dan konsistensi Cirebon Power untuk menerapkan program pemeliharaan dan peningkatan kualitas lingkungan di kawasan pembangkit.
“Asia Tenggara mengapresiasi engineering achievement di bidang pemeliharaan lingkungan. Ini adalah bukti nyata, dan kami akan terus berupaya meningkatkannya,” katanya.