Pembangunan Tol Jakarta Cikampek Selatan Ditargetkan Selesai 2021

21 Juni 2019 9:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah kendaraan dari arah Jakarta antre memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama, Cikampek, Jawa Barat, Selasa (4/6). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah kendaraan dari arah Jakarta antre memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama, Cikampek, Jawa Barat, Selasa (4/6). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
ADVERTISEMENT
Anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), PT Jasamarga Japek Selatan (JJS), menargetkan pembangunan Tol Jakarta-Cikampek Selatan bisa selesai pada tahun 2021.
ADVERTISEMENT
Menurut Direktur Utama JJS, Dedi Krisnariawan, konstruksi ruas tol itu mulai digarap pada Mei 2019 lalu. Ruas tol itu menghubungkan Jati Asih, Bekasi dengan Sadang, Purwakarta sepanjang 62 km.
“Iya ditargetkan bisa 2021,” ujarnya kepada kumparan, Jumat (21/6).
Dia pun mengungkapkan, tantangan yang dihadapi dalam pembangunan tol ini adalah pembebasan lahan. Oleh karena itu, pihaknya saat ini tengah melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk menyelesaikan persoalan itu.
Hingga kini, tercatat pengadaan lahan untuk proyek itu sudah memasuki tahap pelaksanaan yakni sebanyak 177 dari 288 bidang. Rinciannya yakni di Desa Mulyamekar Purwakarta sebanyak 104 bidang dan 73 bidang di Desa Cigelam, Purwakarta.
Sejumlah kendaraan dari arah Jakarta antre memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama, Cikampek, Jawa Barat, Selasa (4/6). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Adapun Tol Jakarta-Cikampek Selatan ini terbagi 3 seksi, yakni Seksi I Jati Asih-Setu (9,3 km), Seksi II Setu-Taman Mekar, dan Seksi III Sadang-Taman Mekar. Pembebasan lahan yang dilakukan itu tergusur untuk pembangunan seksi III.
ADVERTISEMENT
Pada paket (seksi) III ini, 45 persen lahan adalah milik pemerintah yang terdiri dari lahan yang dikelola Jasa Marga, lahan milik Kementerian PUPR yang sudah mendapat izin pakainya, dan lahan Perhutani yang diharapkan segera mendapat izin pakainya dari Kementerian LHK. Pengadaan lahan di luar 45 persen memasuki proses musyawarah dan direncanakan uang ganti rugi dapat dimulai untuk dibayarkan pada akhir bulan Juni 2019 dan kita targetkan penyelesaian untuk pembebasan lahan sampai dengan tahun 2020,” paparnya.
Jika pembangunan selesai, tol ini diharapkan dapat melengkapi Tol Jakarta-Cikampek II Elevated atau layang yang saat ini tengah dibangun. Dengan demikian beban kepadatan di Tol Jakarta-Cikampek eksisting dapat berkurang.