Pemerintah Resmi Hentikan Sementara Seluruh Pengerjaan Proyek Elevated

20 Februari 2018 15:37 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi ambruknya tiang girder di Tol Becak Ayu. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi ambruknya tiang girder di Tol Becak Ayu. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) resmi menghentikan sementera seluruh proyek infrastuktur layang (elevated) mulai hari ini. Keputusan diambil berdasarkan hasil rapat antara Menteri PUPR dengan Menteri Perhubungan dan Menteri BUMN.
ADVERTISEMENT
Menteri PUPR, Basuki Hadimuldjono, mengatakan penghentian sementara dilakukan menyusul banyaknya kecelakaan kerja infrastruktur yang terjadi selama dua tahun terakhir. Dia menghitung selama dua tahun belakangan ini ada 14 proyek infrastruktur yang mengalami kecelakaan. Kebanyakan terjadi malam hingga dini hari.
“Kami sepakat hentikan semua pekerjaan infrastuktur layang yang berat pada semua proyek di Indonesia, mau itu tol di Sumatera, di Trans Jawa, Kalimantan, Sulawesi, jembatan Papua, LRT. Semuanya,” kata Basuki usai menggelar rapat di Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (20/2).
Menurut Basuki, kecelakaan kerja pada pagi tadi di Tol Becakayu yang dikerjakan Waskita Karya sebenarnya tidak terlalu fatal. Namun pemerintah menilai perlu ada kecermatan dan kedisipilinan. Dia juga menegaskan untuk proyek-proyek yang pengerjaanya dilakukan di bawah seperti pengaspalan akan tetap berjalan.
ADVERTISEMENT
Basuki memastikan evaluasi akan dilakukan secara menyeluruh mulai dari desain proyek, metodologi kerjanya, SOP, SDM, hingga peralatannya. Semua akan dievaluasi oleh tim independen.
“Kami tunjuk Pak Budi Harto (Dirut Adhi Karya) yang menjadi HAKI akan memimpin konsultan independen untuk evaluasi pekerjaan, termasuk pengawasnya siap dievaluasi,” jelasnya.