Pemerintah Tawarkan 3 Proyek Pelabuhan ke Investor Brasil
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), ada 25 pelabuhan yang harus dibangun. Adapun tiga pelabuhan hub tersebut yang akan diprioritaskan.
"Sebenarnya kalau kami mengacu pada RPJMN 5 tahun itu, ada 25 pelabuhan, tapi yang jadi prioritas itu ya pelabuhan hub itu," ujar Direktur Pengembangan Kerja Sama Pemerintah dan Swasta Bappenas, Bastary Pandji Indra, di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (23/4).
Bastary mengatakan, pengembangan tiga pelabuhan tersebut memang ditawarkan ke sektor swasta. Hal itu disebabkan karena pemerintah tidak bisa hanya bergantung pada BUMN yang dananya terbatas.
"Itu karena kami enggak bisa kalau bergantung hanya pada BUMN. Pembiayaannya terbatas sehingga kami harus cari partner," jelasnya.
Meski demikian, dia menegaskan, otoritas terbesar dalam pengembangan ini tetaplah BUMN. "Seperti pada Pelabuhan Kuala Tanjung, ada Pelindo I yang bertugas sebagai penanggung jawab proyek, sebagai land lord," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Pengembangan itu juga bukan hanya pada sektor-sektor pembantu seperti sektor industri dan pergudangan, tapi juga menyangkut penambahan kapasitasnya.
"Pengembangan itu bukan hanya kawasan industri dan pergudangannya saja, pelabuhannya juga. Kan pelabuhan itu mau dibikin kapasitasnya sampai berapa juta (TEUs)," kata dia.
Hingga saat ini, menurut Bastary, investor Brasil tersebut cukup tertarik. Namun skema dan teknis pengelolaan lainnya masih perlu pembahasan lebih lanjut.
"Mereka tertarik, cuma bagaimana skema dan teknis pengelolaannya itu perlu didetailkan," tambahnya.