news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pemprov Jatim Mau Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Sidoarjo

17 Juli 2019 15:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), Rabu (21/3). Foto: ANTARA FOTO/Risky Andrianto
zoom-in-whitePerbesar
Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), Rabu (21/3). Foto: ANTARA FOTO/Risky Andrianto
ADVERTISEMENT
Pemerintah Provinsi Jawa Timur berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Sidoarjo. Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak mengatakan, pembangunan PLTSa ini penting lantaran jumlah sampah di Kabupaten Sidoarjo sudah membludak. Kata Emil, setiap hari 1.000 ton sampah menumpuk di Sidoarjo.
ADVERTISEMENT
“Yang didahulukan pemerintah pusat ada 12 PLTSa, salah satunya Surabaya memang sudah mulai duluan. Kalau ngomong soal urgensi, Sidoarjo juga sangat urgen. Karena timbunan sampahnya sudah di atas seribu ton. Dengan luas yang sedemikian kecil mereka sangat butuh sekali pemusnahan sampah,” kata Emil usai seminar internasional di Kampus C Universitas Airlangga, Surabaya, Rabu (17/7).
Menurut Emil, PLTSa di Sidoarjo bakal dibangun setelah ada kesepakatan jual beli listrik antara PLN dengan pengembang PLTSa Benowo, Surabaya.
“Maka kami semaksimal mungkin mencoba bagaimana Surabaya ini sukses. Makanya kita bicara dengan Bu Risma juga secara, intinya pandangan kita sama bagaimana segera ada perjanjian jual beli listrik antara pengelola dari TPA Benowo dengan PLN,” ujarnya.
Cawagub Jatim, Emil Dardak Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
“Kemarin sudah diputuskan di Ratas (Rapat Terbatas dengan presiden) arah yang tegas dan jelas yang disampaikan ke PLN. Kami terus follow up tiap hari. Artinya kalau bisa hari ini kenapa besok. Apa langkah PLN setelah Ratas kemarin. Karena setelah Ratas kemarin ada risalah, ini lah yang bakal jadi rujukan,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Teknologi pemusnahan sampah tersebut bakal menelan biaya yang cukup besar. Kendati demikian, Emil enggan menyebut berapa besaran biaya pembangunan PLTSa di Sidoarjo. Biaya tersebut, katanya, bakal mendapat insentif dari pemerintah pusat melalui PLN.
“Nah pemusnahan sampah ini teknologinya namanya insineration untuk bisa melakukan pemusnahan sampah, memang teknologi ini bukan teknologi murah dan Presiden memberikan insentif harga dari PLN yang menarik,” tutupnya.