Pendapatan Driver Taksi Online Naik saat Libur Lebaran

17 Juni 2018 19:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Taksi Online (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Taksi Online (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Setiap Lebaran datang, Jakarta selalu sepi dan lalu lintas menjadi lancar. Hal ini tentu saja karena banyaknya penduduk yang berasal dari luar Jakarta dan sedang mudik ke kampung halaman. Namun, sepinya Jakarta saat Lebaran ternyata berkah buat driver taksi online.
ADVERTISEMENT
Salah satu driver online, Agus salim, mengatakan saat Lebaran mayoritas order dari masyarakat cenderung ke taksi online. Peningkatan yang terjadi bisa melonjak hingga 50% dibanding momen di luar lebaran.
"Kalau Lebaran begini yang lebih ramai itu Grab Car, peningkatan bisa sampai 50%. Misalnya per hari kalau lebaran bisa sampai Rp 2 juta, tapi kalau hari biasa Rp 800 ribu-Rp 1 juta per hari," ujarnya kepada kumparan, Minggu (17/6).
Agus melanjutkan bahwa banyaknya masyarakat yang berbondong-bondong bersilaturahmi saat momen Lebaran yang membuat adanya peningkatan order untuk taksi online. Agus menjelaskan, khusus untuk ojek online memang mengalami penurunan, sebab aktivitas Jakarta belum normal.
"Kecuali yang di daerah ya, pasti akan akan kenaikan yang tinggi. Kalau di Jakarta sendiri Grab Bike masih sepi, masyarakat lebih cenderung order Grab Car," terangnya.
ADVERTISEMENT
Driver online lainya, Andi, menjelaskan bahawa saat Lebaran order yang diraupnya mencapai Rp 2 juta per hari. Jumlah itu termasuk insentif yang diberikan perusahaan saat momen hari raya. Sementara untuk ojek online, menurutnya tidak terlalu ada signifikan.
"Kalau lebaran gini biasanya dapet Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta sudah termasuk insentif, untuk tarif juga biasanya lebih tinggi karena jarang drivernya. Kalau hari biasa itu biasa Rp 1 juta termasuk insentif," tambah Agus.
Selain itu, pesan antar makanan secara online juga naik hampir 50%. Andi mencontohkan pada libur Lebaran dirinya mendapatkan Rp 400 ribu per hari, sementara saat hari biasa hanya Rp 200 ribu per hari.
"Contoh teman saya yang sekarang kebanjiran order Grab Food naiknya sekitar 50% lah," pungkasnya.
ADVERTISEMENT