Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) mencatat pendapatan sepanjang kuartal I 2019 senilai Rp 1,33 triliun. Angka ini naik dibandingkan kuartal I 2018 yang hanya berhasil meraup Rp 843,8 miliar.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama AirAsia Indonesia, Dendy Kurniawan, mengatakan pendapatan perusahaan naik pada kuartal I tahun ini karena perusahaan memaksimalkan utilisasi pesawat per hari rata-ratanya 12,2 jam. Sehingga, jumlah keterisian kursi pun naik.
"Kuartal I 2018 itu load factor (keterisian kursi) 80 persen, kuartal I 2019 naik 7 persen jadi 87 persen," kata Dendy dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (24/6).
Dengan pendapatan yang naik ini, kerugian perusahaan di periode yang sama pun berkurang. Dendy menyebutkan, pada kuartal I 2018, rugi bersih perusahaan mencapai Rp 218,68 miliar, pada kuartal I 2019 berkurang menjadi Rp 93,79 miliar.
Adapun kerugian perusahaan sepanjang 2018 mencapai Rp 907,02 miliar. Dengan pendapatan kuartal I 2019 yang naik dan kerugian berkurang, dia berharap kinerja di kuartal II tahun ini bisa lebih baik.
ADVERTISEMENT
Dendy optimistis keuangan perusahaan bisa tumbuh lagi meskipun tren kebijakan tentang industri maskapai terus berubah-ubah. Pasalnya, tahun ini rupiah tidak lagi tertekan terhadap dolar AS seperti tahun lalu.
"Tren kuartal I ini saya optimistis akan jauh lebih baik. 2018 kita ada 3 tantangan, kurs, bahan bakar, fenomena alam. Sekarang rupiah tidak melemah, harga bahan bakar avtur stabil dan bisa menurun tahun ini. Jadi kami optimistis," ucapnya.