Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pengunjung Penasaran Datangi Toko Canggih Tanpa Kasir Pertama di RI
2 September 2018 17:25 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Ada yang unik ketika Anda dan keluarga bertandang ke kawasan perbelanjaan PIK Avenue lantai 3, di Jl. Pantai Indah Kapuk Boulevard, Jakarta Utara. Di toko JD.id yang merupakan toko ritel modern tanpa kasir pertama di Indonesia itu, konsumen tidak hanya dimanjakan dengan kecanggihan teknologi pembayaran namun juga tawaran diskon dan pilihan produk. Kaos Marvel adalah produk yang paling diminati oleh pengunjung.
ADVERTISEMENT
Salah seorang karyawan, Chandra menyebut, pengunjung yang mayoritas datang bersama romongan keluarga termasuk anak-anak itu banyak yang tertarik dengan kaos Marvel. Salah satu yang favorit adalah karakter Spiderman.
“Ya kan ada banyak anak-anak juga, terus sekeluarga gitu, rata-rata harganya terjangkau kok Rp 99.000 itu kualitasnya yang bagus,” ungkap Chandra kepada kumparan di PIK Avenue, Jakarta Utara, Minggu (2/9).
Di samping itu, t-shirt polos warna-warni juga jadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
“Ada lagi yang diminati itu, kaos yang itu tuh, warna-warni harganya Rp 24.000 saja,” sambungnya.
Tak hanya produk fesyen, di toko offline JD.id ini para pengunjung juga biasa membeli makanan ringan dan minuman.
“Biasanya kalau sekedar ingin tahu, mereka sukanya beli snack yang dari kentang-kentang itu, lumayan dari biasanya Rp 19.000 mereka bisa dapat Rp 15.000,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ditanya soal jumlah pengunjung, salah seorang karyawan yang berjaga di depan pintu masuk, Dede mengatakan, setidaknya di akhir pekan pengunjung bisa naik secara signifikan.
“Kalau hari biasa cuma puluhan, tapi kalau Sabtu Minggu bisa sampai 200-an yang datang,” kata Dede.
Diketahui, memang ada banyak produk populer yang bisa dibeli pelanggan di toko yang memiliki teknologi kekinian seperti pemindai wajah, radio-frequency identification (RFID), serta metode pembayaran nontunai ini, yakni mulai dari kategori fesyen, kosmetik, aksesori kecantikan, produk rumah tangga non-elektronik, serta kebutuhan sehari-hari.
Harganya pun dikatakan lebih tergolong terjangkau dibandingkan dengan supermarket atau pusat perbelanjaan lain.
“Di sini bisa lebih murah Rp 5.000 sampai Rp 10.000, kalah fesyen bahkan sampai lebih dari itu,” pungkas Dede.
ADVERTISEMENT
Pengunjung Masih Belum Terbiasa dengan Teknologi Tanpa Kasir
Sayangnya tak semua pengunjung siap hingga mengerti dengan layanan toko tanpa kasir karena memanfaatkan teknologi pemindai wajah, radio-frequency identification (RFID) serta metode pembayaran nontunai. Dengan kata lain, banyak pula pengunjung yang akhirnya mengurungkan diri hingga ditolak masuk ke toko karena tidak memenuhi prosedur yang ditentukan.
Frans (27) misalnya, Ia tak mengetahui harus terlebih dahulu memiliki kartu kredit untuk bisa masuk.
“Enggak jadi, ya harus pakai kartu kredit saya tidak punya,” katanya kepada kumparan.
Tak berselang lama, ada beberapa orang yang juga tak jadi masuk karena tidak memiliki kartu kredit.
“Enggak tahu sih, cuma pengin tahu saja tadi, ternyata harus pakai kartu kredit,” ujar seorang ibu.
Lain lagi dengan Budi (67), Ia tidak jadi masuk karena merasa tidak telaten dengan prosedur yang diberikan.
ADVERTISEMENT
“Enggak jadi masuk, harus download dulu, kartu kredit juga, ribet sih, saya biasa beli barang di JD.id yang online saja sih, kalau beginian harus sama anak saya yang ngurus,” tutur lelaki paruh baya itu.
Selama pengamatan kumparan, mayoritas pengunjung tidak jadi masuk ke toko tanpa kasir ini karena terhalang dengan prosedur. Baik karena harus mengunduh aplikasi atau ketiadaan kartu kredit. Sementara itu, seorang petugas bernama Dede, meyakinkan jika pengunjung bisa menggunakan wifi di JD.id jika kesulitan sambungan internet.
“Kalau susah install, bisa sambungkan ke wifi JD.id saja, gratis kok,” ucapnya.
Kendati demikian, Dede juga tak memungkiri ketiadaan kartu kredit seringkali menjadi alasan utama yang membuat pengunjung tak bisa masuk ke dalam toko.
ADVERTISEMENT
“Iya, kurang informasi juga, kami ada sebetulnya di sosmed, tapi secara umum di JD.id yang online, jadi yang soal offline di PIK ini belum ada,” pungkas karyawan lain, Chandra.