Pengusaha Jasa Logistik Keberatan Dengan Kenaikan Tarif Kargo Udara

26 November 2018 13:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi Pers Asperindo di Penang Bistro, Jakarta Selatan, Senin (26/11) (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi Pers Asperindo di Penang Bistro, Jakarta Selatan, Senin (26/11) (Foto: Abdul Latif/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) menyatakan keberatan dengan langkah maskapai penerbangan yang menaikkan tarif kargo udara dalam waktu yang cukup singkat.
ADVERTISEMENT
Adapun kenaikan tarif logistik udara tersebut dilakukan melalui Surat Muatan Udara (SMU) yang diterbitkan oleh sebagian maskapai penerbangan dalam waktu 2 kali dalam 1 bulan.
Ketua Umum Asperindo M Feriadi mengungkapkan, komposisi SMU mencapai 30 persen dari total biaya. Dengan damikian industri logistik akan langsung terpukul.
"Namun belakangan ini dari pihak moda trasportasi membuat satu keputusan yang tentunya berdampak pada industri ini. Kenaikan SMU berdampak langsung sehingga ini akan turut berdampak ke masyarakat," ucapnya saat ditemui di Penang Bistro, Jakarta, Senin (26/11).
Ketua Umum ASPERINDO, M. Feriadi. (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum ASPERINDO, M. Feriadi. (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
Selain itu, naiknya tarif SMU juga berlawanan dengan semangat seluruh perusahaan jasa pengiriman ekspres, pos, dan logistik untuk mendorong perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) maupun Industri Kecil dan Menengah (IKM).
ADVERTISEMENT
Perusahaan-perusahaan anggota Asperindo sebagai mitra UKM dan IKM, masing masing memiliki program untuk mendorong kemajuan para entrepreneur.
"Kita ketahui industri e-commerce begitu marak dan berkembang. Bagaimana kita bisa membantu UKM untuk ikut berkembang lantaran potensi sangat besar," imbuhnya.
Sebagai dampak kenaikan tarif SMU, Feriadi mengatakan, pihaknya akan menekankan kepada seluruh anggota asosiasi untuk menaikkan tarif logistik udara sesegera mungkin.
"Mendorong anggota untuk melakukan penyesuaian tarif selambat-lambatnya Januari 2019," ucapnya.