Penjualan Mi Instan di RI Capai 16 Miliar Bungkus Pada 2017

31 Desember 2017 17:56 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mie instan cup mengandung 300 kalori (Foto: Thhinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Mie instan cup mengandung 300 kalori (Foto: Thhinkstock)
ADVERTISEMENT
Penjualan mi instan tahun ini telah mencapai target yang diproyeksikan oleh Asosiasi Pengusaha Roti, Biskuit, dan Mi (Asrobim), yakni 16 miliar bungkus. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Asrobim, Sribugo Suratmo.
ADVERTISEMENT
"Angka ini naik 8% dari pencapaian tahun lalu sebesar 15 miliar bungkus," kata Sribugo kepada kumparan (kumparan.com), Minggu (29/12).
Menurutnya, di semester pertama saja, penjualan mi instan sudah mendekati 50% dari target. Perolehan ini terus berlangsung baik hingga semester kedua.
Ia melanjutkan, konsumsi mi instan rata-rata sama untuk tiap bulannya. Namun, penjualan meningkat pada saat bulan puasa, lebaran, dan peak season lainnya. "Peningkatannya bisa sampai 10% di bulan-bulan ini," lanjutnya.
Sribugo mengatakan, profil dari konsumen mi instan bermacam-macam, tak hanya dari mahasiswa saja yang sering disebut sebagai penggemar utama mi instan. Distribusi mi instan menyebar secara merata ke hypermarket, minimarket, atau toko-toko kelontong di seluruh daerah di Indonesia.
"Brand-nya pun bermacam-macam, tak terpaku pada satu merek saja. Sesuai selera masyarakat," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Mi instan memang sangat digandrungi di Indonesia. World Instant Noodles Association menempatkan Indonesia di peringkat kedua negara dengan permintaan mi instan terbesar di dunia setelah China.
Sementara itu, penelitian Marketing & Research (MARS) Indonesia pada tahun 2016 tentang Profil Konsumsi Produk Makanan, mengungkapkan bahwa sebanyak 92,4% masyarakat di Indonesia merupakan konsumen mi instan.