Penyaluran KPR FLPP Baru 16%, Apa Penyebabnya?

26 Mei 2018 13:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah Seharga Rp 157 juta di  Citra Maja Raya (Foto: dok. Kementerian PUPR)
zoom-in-whitePerbesar
Rumah Seharga Rp 157 juta di Citra Maja Raya (Foto: dok. Kementerian PUPR)
ADVERTISEMENT
Kementerian PUPR mencatat, realisasi penyaluran Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) hingga 22 Mei 2018 baru 6.746 rumah atau 16% dari target yang ditetapkan 42.000 rumah.
ADVERTISEMENT
Menurut Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR, Lana Winayanti, penyaluran KPR FLPP masih rendah dikarenakan mulai tahun ini, pengawasan terhadap pembangunan rumah murah lebih diperketat.
“Jadi tahun lalu saya kecewa dengan kualitas perumahan yang dibangun, mulai tahun ini rumah yang dibangun pengambang harus memperhatikan hak konsumen,” ujarnya kepada Kumparan, Sabtu (26/5).
Rumah Seharga Rp 157 juta di  Citra Maja Raya (Foto: dok. Kementerian PUPR)
zoom-in-whitePerbesar
Rumah Seharga Rp 157 juta di Citra Maja Raya (Foto: dok. Kementerian PUPR)
Dia menyampaikan pada tahun ini, pengembang harus menyertakan tenaga pengawas yang bertanggungjawab atas kualitas bangunan rumah. Awal tahun lalu, hal tersebut menjadi salah satu hal yang menghambat penyaluran KPR FLPP.
“Karena perlu penyesuaian, makanya di awal yang akad kredit untuk KPR FLPP berkurang. Tapi mulai normal lagi sekarang-sekarang ini,” paparnya.
Lana pun mengaku optimistis, target penyaluran KPR FLPP untuk 42.000 rumah dapat terpenuhi. Menengok saat ini pasokan dari pengembang tergolong banyak, dan komitmen pemerintah daerah untuk mendukung program KPR FLPP.
ADVERTISEMENT
“Karena pasokan banyak, dan ada komitmen dari pemerintah daerah. Memang kemarin ada sedikit kendala, tapi kita masih optimistis target tercapai,” katanya.