Penyelesaian Lahan LRT Jabodebek Mundur dari Target

25 Juli 2019 19:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stasiun LRT Kampung Rambutan yang masih dalam proses pembangunan, Jakarta Timur, Kamis (14/3). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Stasiun LRT Kampung Rambutan yang masih dalam proses pembangunan, Jakarta Timur, Kamis (14/3). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Penyelesaian pembebasan lahan untuk proyek Light Rapid Transit Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (LRT Jabodebek) masih belum juga rampung. Tadinya, masalah lahan ditargetkan bisa selesai pada akhir bulan ini.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Zulfikri, mengatakan lahan yang masih belum bebas ini bakal diselesaikan hingga pertengahan Agustus 2019. Menurut dia, saat ini tinggal 45 persen bidang tanah masih belum selesai dibebaskan.
"Tapi kita tadi berusaha percepatan. Paling tidak tadi percepatan pertengahan Agustus ini sudah bisa (100 persen)," kata dia saat saat ditemui usai rapat LRT Jabodebek di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Kamis (25/7).
Dia mengatakan, lahan-lahan yang belum selesai di antaranya pembebasan untuk depo LRT di kota dan kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Untuk menyelesaikannya, sudah dilakukan mediasi hingga konsinyasi kepada pemilik tanah.
Adapun pihak yang bertanggung jawab untuk membayar tanah-tanah ini adalah Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN). Dia berharap pertengahan Agustus, semua lahan tersebut sudah terbayarkan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Budi Hartono, mengatakan masalah pembebasan lahan memang menjadi ganjalan dalam proyek ini. Target pembebasannya mundur hingga 1 tahun yang berdampak pada pengerjaan proyek.
"Lahan ini hampir setahun mundur. Di jalan ada 20 peer (tiang) yang belum bisa dibangun, di Bekasi Timur dan Depo," kata dia.
Untuk di Depo Bekasi Timur, kata dia, meskipun lahannya belum bebas, perusahaan sudah memancang sekitar 100 titik. Jika masalah lahan di sana sudah selesai, konstruksi bisa langsung berjalan.
Proyek LRT Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Dia mengakui lamanya proses pembebasan lahan ini membuat biaya pengerjaan proyek membengkak. Namun, dia masih belum menghitung berapa total pembengkakan biaya tersebut.
"Biaya bunga pasti kan dan juga overhead. Nah ini masih berjalan," katanya.
ADVERTISEMENT
Adapun Direktur Operasional II PT ADHI Karya, Pundjung Setya Brata, mengatakan untuk progres pembangunan LRT Jabodebek tahap I secara keseluruhan sudah mencapai 65 persen. Untuk rute Cibubur-Cawang sudah mencapai 83 persen.
Menurut dia, kereta dari INKA akan masuk ke sana pada Agustus mendatang sebanyak satu rangkaian yang terdiri dari 6 gerbong untuk uji coba. "Ya persiapan untuk tes dinamic di lapangan," tuturnya.
Proyek LRT Jabodebek pertama kali digarap pada 2015. Awalnya, ditarget rampung pada 2020 tapi mundur hingga 2021.