Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Perum Bulog menggelar kegiatan operasi pasar khusus kawasan DKI Jakarta pada Selasa (24/9). Sebanyak 20 pasar tradisional siap dipasok beras Bulog dengan harga di bawah patokan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk meredam gejolak harga.
ADVERTISEMENT
Mengutip data Bulog, realisasi operasi pasar sejak 1 Januari 2019 hingga 23 September 2019 mencapai 333.401 ton dengan rata-rata per hari 1.126 ton. Adapun operasi pasar khusus di wilayah Jakarta, pada periode yang sama mencapai 42.026 ton dengan rata-rata per hari 2.159 ton.
Khusus operasi pasar kali ini, Direktur Utama Bulog Budi Waseso melibatkan para pejabat mulai kepala divisi hingga kepala seksi dan seluruh karyawan Bulog dalam melakukan penjualan di pasar.
"Realisasi OP hingga 23 September 333.401 ton. Operasi pasar kali ini melibatkan seluruh karyawan Perum Bulog. Kita akan lakukan secara masif," ujar Buwas di Jakarta, di Kantor Pusat Bulog, Jakarta, Selasa (24/9).
Buwas bilang dengan turun langsung ke lapangan, semua pekerja akan mendapat berbagai masukan dan menemukan solusi dalam memasarkan produk Bulog . Sekaligus mendengar keluhan-keluhan masyarakat soal harga pangan.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Buwas mengatakan telah memerintahkan seluruh Kantor Wilayah Bulog untuk mulai melakukan operasi pasar melalui pedagang di pasar tradisional, ritel modern, jaringan outlet Rumah Pangan Kita, hingga mitra distributor. Selain itu, kata dia, Bulog juga memperluas titik distribusi beras hingga level kelurahan atau desa, pemukiman penduduk, maupun warung dan toko di tingkat desa.
"Kita siapkan 500 ribu ton untuk operasi pasar sampai bulan Desember. Per hari kita gelontorkan 15 ribu ton seluruh Indonesia. Khusus di Jakarta per hari 2.000 ton," kata Buwas.
Menurut Buwas, terdapat kenaikan volume operasi pasar dalam beberapa waktu terakhir. Itu menunjukkan adanya sinyal bahwa pasar membutuhkan pasokan lebih banyak demi meredam potensi gejolak harga.
ADVERTISEMENT
Namun, dengan memperhatikan pola pergerakan harga beras tahunan, situasi pada akhir 2019 ini cenderung tidak signifikan. Meski begitu, Bulog tetap melakukan antisipasi dini secara masif sebelum harga beras terus merangkak naik dan mendorong lonjakan inflasi pangan secara nasional.
Berdasarkan pantuan kumparan melalui informasi PIBC - Food Station (24/9), saat ini harga beras medium rata-rata Rp 10.145 per kg atau naik sekitar 0,6 persen dibanding bulan lalu. Selain itu kondisi stok sekitar 53.154 ton atau turun 3,5 persen dibanding bulan sebelumnya.