Perang Dagang Membawa Berkah, Ekspor Alas Kaki Indonesia ke AS Naik

13 Juni 2019 19:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ekspor Indonesia ke AS meningkat mengisi kekosongan pasokan dari China yang terdampak perang dagang. Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Ekspor Indonesia ke AS meningkat mengisi kekosongan pasokan dari China yang terdampak perang dagang. Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China, membawa berkah bagi Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan kenaikan ekspor produk alas kaki (sandal dan sepatu) Indonesia ke AS.
ADVERTISEMENT
Kenaikan ekspor itu diperkirakan, karena penurunan impor alas kaki AS dari China. Kebijakan pemerintahan Presiden Donald Trump menaikkan tarif impor produk China, membuat harga alas kaki asal Negeri Panda itu jadi lebih mahal.
Dikutip dari The South China Morning Post (SCMP), Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo mengungkapkan, sepanjang empat bulan pertama di 2019 ekspor alas kaki Indonesia ke AS tumbuh 6,7 persen. Nilainya mencapai USD 559,91 juta.
Pada saat yang sama, SCMP melaporkan ekspor produk alas kaki China ke AS, pada 2018 lalu sudah turun 1 persen menjadi USD 13,89 miliar. Selama ini, China memasok setengah dari total kebutuhan alas kaki di AS.
Sementara itu data Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) mengungkapkan, angka pertumbuhan ekspor alas kaki Indonesia ke AS itu, bahkan lebih besar dibandingkan tahun 2018 lalu yang sebesar 6,5 persen. Sementara pertumbuhan ekspor alas kaki pada 2017 dibandingkan 2016, lebih kecil lagi yakni hanya 3,5 persen.
ADVERTISEMENT
“Ekspor alas kaki Indonesia meraih berkah, karena peralihan rantai pasokan China ke AS. Walaupun secara umum, negara-negara berkembang lebih banyak dirugikan oleh perang dagang, ketimbang mendapat untung,” kata Dody.
Sejumlah pekerja merapikan sepatu produksi pabrikan di China. Foto: AFP
Ketika China kesulitan menembus pasar AS karena harga yang tak lagi kompetitif, industri di sana mendiversifikasi lini produksinya ke negara-negara Asia Tenggara seperti Vietnam dan termasuk Indonesia. Hal ini untuk menghindarkan pengenaan tarif impor yang tinggi.
Analis memperkirakan, ekspor alas kaki Indonesia akan tumbuh dari USD 5,3 miliar pada tahun 2018 menjadi USD 6,5 miliar tahun ini. Artinya naik 23 persen, dan diperkirakan akan mencapai USD 10 miliar dalam empat tahun ke depan.
Ekspor alas kaki brand AS dari pabrik mereka di China terus menurun. Sandal dan sepatu kasual merek Crocs misalnya, akan memangkas produksi lebih dari dua pertiga di pabriknya di China. Langkah Crocs ini mengikuti produsen pakaian dan alas kaki lainnya, yang sudah lebih dulu menurunkan produksi mereka.
ADVERTISEMENT
Langkah ini dilakukan, untuk mengantisipasi kenaikan tarif impor tahap empat, yang akan dikenakan AS terkait perang dagang. Hingga tahap ketiga, AS telah menaikkan tarif impor kumulatif hingga senilai USD 250 miliar atas produk asal China.
Selain dari Asia, berkurangnya pasokan dari China itu juga telah diisi oleh produsen asal Uni Eropa dan Meksiko. Analis JP Morgan untuk kawasan Asia, Benjamin Shatil menyebutkan, lebih dari 80 persen pasokan China akan diambil alih oleh para eksportir baru itu.