Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Perdana Melantai di Bursa, Saham Perusahaan Logistik INPS Stagnan
6 April 2018 10:05 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB

ADVERTISEMENT
Perusahaan perdagangan, transportasi, dan jasa logistik terpadu PT Indah Prakasa Sentosa Tbk resmi menjadi anggota bursa. Perusahaan hari ini melenggang di bursa melalui skema Initial Public Offering (IPO).
ADVERTISEMENT
Pada pencatatan perdana, saham perusahaan dengan kode INPS tak ada transaksi hingga pukul 9:10 JATS. Sehingga saham INPS stagnan tidak bergerak pada level perdagangan awal. Baru kemudian saham perusahaan melejit 50% 138 poin ke harga Rp 414 dari harga saham awal yaitu Rp 276 per saham.
Direktur Utama INPS, Eddy Purwanto Winata, mengatakan, pihaknya optimistis saham perusahaan akan mendapat tanggapan positif dari calon investor. Menurut dia, pencatatan saham kali ini sebagai komitmen perseroan untuk menjadi perusahaan terbuka.
"Pencatatan saham ini merupakan realisasi dari komitmen manajemen untuk go public melalui mekanisme perdagangan di BEI. Mulai saat ini perusahaan resmi menjadi perusahaan publik dan menjadi emiten ke-5 di tahun ini," kata Eddy saat melakukan pencatatan saham perdana INPS di Bursa Efek Indonesia (BEI), Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (6/4).
ADVERTISEMENT
Ia meyakini dengan dicatatkan saham ini merupakan langkah yang tepat untuk melebarkan sayap perusahaan. Menurut Eddy, IPO ini diharapkan dapat membantu mewujudkan visi perusahaan, yaitu menjadi grup perusahaan terkemuka di Indonesia di bidang penyedia jasa logistik, perdagangan, distribusi, dan ritel energi.

"Negara Indonesia adalah negara kepulauan sehingga penyaluran logistik menjadi hal yang penting," ujarnya.
Dalam aksi korporasinya ini perusahaan melepas sebanyak 150 juta saham. Dengan demikian, perusahaan mengincar dana IPO sebesar Rp 41,40 miliar.
Rencananya, dana yang dihimpun dari IPO digunakan untuk modal kerja dan ekspansi perusahaan. Rinciannya, 47,64% akan digunakan untuk mengakuisisi saham PT Jono Gas Pejagalan (Jonogas), sisanya 45,12% akan digunakan sebagai tambahan modal kerja.
Untuk hajatan IPO tersebut, perusahaan telah menunjuk PT Investindo Nusantara Sekuritas dan PT Jasa Utama Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Serta menunjuk PT Panca Global Sekuritas dan PT Binaartha Sekuritas sebagai penjamin emisi efek.
ADVERTISEMENT