Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Persaingan RI, Malaysia, dan Thailand Rebut Pasar Sarang Walet China
17 Februari 2018 12:34 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
China merupakan pasar burung walet terbesar di dunia. Di negara Tirai Bambu tersebut, sarang burung walet disulap menjadi makanan hingga obat-obatan .
ADVERTISEMENT
Tingginya minat masyarakat China pada sarang burung walet karena mereka percaya mengkonsumsi sarang burung walet bisa bikin kulit awet muda. Sarang burung walet diyakini memiliki zat protein dan mineral yang cukup tinggi dan bisa membantu regenerasi serta pertumbuhan sel-sel tubuh dan meremajakan kulit.
Uniknya, China tak mampu memproduksi sendiri sarang burung walet. Sehingga stok sarang burung walet China masih bergantung dari negara lain, khususnya Indonesia, Malaysia dan Thailand.
"Saat ini, negara yang telah mendapatkan persetujuan sebagai negara pengekspor sarang burung walet di China adalah Indonesia dengan 8 perusahaan, Malaysia dengan 19 perusahaan, dan Thailand dengan 1 perusahaan," ujar Kepala Sub Bidang Produk Hewan Ekspor dan Antar Area Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian Esmiralda Eka Fitri saat bercerita kepada kumparan (kumparan.com), Sabtu (17/2).
ADVERTISEMENT
Esmiralda menambahkan sampai sekarang Indonesia masih menjadi raja eksportir sarang burung walet ke China . Indonesia masih mengungguli Malaysia dan Thailand.
Faktanya, sepanjang 2017 lalu ekspor sarang burung walet Indonesia ke China meningkat 175% dibandingkan tahun 2016. Nilainya mencapai USD 87,45 juta atau Rp 1,16 triliun (kurs Rp 13.300). Sedangkan nilai ekspor sarang burung walet Malaysia dan Thailand ke China masing-masing hanya sebesar USD 35 juta dan USD 3.398.
"Namun dari sisi nilai, ekspor sarang burung walet Indonesia tahun 2017 menguasai sekitar 70% pasar China, dibanding Malaysia (21%). Ekspor Indonesia ke China tersebut, baru sekitar 5% dari total ekspor sarang burung walet ke seluruh dunia atau baru sekitar 52 ton dari 1.053 ton yang diekspor," jelasnya.
ADVERTISEMENT