Pertamina Bentuk Anak Usaha Baru untuk Kelola Blok Rokan

Pertamina Lifting Perdana Minyak Mentah Chevron di Blok Rokan. (Foto: Dok. Pertamina)

PT Pertamina (Persero) akan memulai masa transisi pengelolaan Blok Rokan di Dumai, Riau, pada tahun ini. Masa transisi dilakukan sebelum kontrak Blok Rokan yang sekarang dipegang PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) berakhir pada 2021.

Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu mengatakan, sebagai bentuk menuju ambil alih kelola Blok Rokan, perusahaan pun sudah membentuk anak usaha baru pada akhir 2018.

"Namanya Pertamina Hulu Rokan (PHR) pada 20 Desember 2018, sebelum Natal," kata dia dalam pemaparan bersama media di Gedung Pertamina, Jakarta, Kamis (17/1).

Pembentukan anak usaha Pertamina di Blok Rokan ini seperti yang dilakukan perusahaan saat membentuk anak usaha di Blok Mahakam yang sudah lebih dulu diambil Indonesia dari Total E&P, yaitu Pertamina Hulu Mahakam (PHM).

Pertamina Hulu Rokan nantinya yang akan menjadi operator di Blok Rokan. Untuk penunjukkan mitra di sana, Dharmawan masih belum mau komentar. Pun dengan direksi dalam PHR.

Pertamina Lifting Perdana Minyak Mentah Chevron di Blok Rokan. (Foto: Dok. Pertamina)

Tahun ini Pertamina sendiri sudah masuk ke lingkungan kerja Blok Rokan sebagai masa transisi alih kelola. Ini dilakukan agar perusahaan tidak kaget saat benar-benar menguasai Blok Rokan 100 persen pada 2021.

Di masa transisi ada, ada tiga langkah yang dilakukan perusahaan. Pertama, kata dia, Pertamina bakal melakukan penggantian pipa minyak di Blok Rokan tahun ini.

"Pipa minyak di sana diganti baru kareja sudah 40 tahun dipakai. Jalurnya ada yang eksisting dan ada yang baru," kata dia.

Kedua, kata dia, Pertamina dan Chevrom sudah duduk bareng untuk mendefinisikan program pengeboran di Blok Rokan yang memungkinkan BUMN perminyakan ini berpartisipasi sebelum 2021. Tapi dia tidak bisa membocorkan kapan tepatnya Pertamina mulai mengebor di sana.

Ketiga, lingkup mengenai institutional knowledge transfer dari Chevron ke Pertamina. Transfer pengetahuan tentang pengelolaan di Blok Rokan ini kata dia, bisa dilakukan tanpa harus alih kelola Chevron berakhir dua tahun lagi.