Pertamina Hari Ini Mulai Bangun PLTGU Jawa I Berkapasitas 1.760 MW

19 Desember 2018 11:44 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana acara Groundbreaking Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTGU) Jawa I di Cilamaya, Karawang. (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana acara Groundbreaking Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTGU) Jawa I di Cilamaya, Karawang. (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) memulai konstruksi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTGU) Jawa I di Cilamaya, Karawang, Jawa Barat. Pembangunan ditandai dengan groundbreaking atau peletakan batu pertama pada hari ini.
ADVERTISEMENT
Proyek PLTGU Jawa I tak hanya membangun pembangkit listrik berkapasitas 1.760 Mega Watt (MW), melainkan juga sebuah fasilitas unit regasifikasi terapung atau Floating Storage Regasification Unit (FSRU) berkapasitas 170.000 m3.
Rencananya, seluruh listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik akan dipasok ke PT PLN (Persero) selama 25 tahun untuk jaringan listrik Jawa-Bali. Adapun proyek ini memiliki total investasi sekitar USD 1,8 miliar.
"Proyek ini merupakan bagian komitmen dan kolaborasi BUMN besar Indonesia untuk memberikan solusi LNG to power guna menghasilkan energi besar dan terjangkau," kata Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, di lokasi pembangunan PLTGU Jawa I, Karawang, Jawa Barat, Rabu (19/12).
Proyek ini dipastikan akan menjadi proyek terintegrasi gas alam dengan pembangkit listrik pertama di Asia Tenggara. Proyek tersebut dikerjakan anak usaha Pertamina, PT Pertamina Power Indonesia (PPI).
ADVERTISEMENT
Pertamina Power Indonesia merupakan induk perusahaan dari proyek Jawa 1 yang dikerjakan PT Jawa Satu Power (JSP) dan PT Jawa Satu Regas (JSR).
Suasana acara Groundbreaking Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTGU) Jawa I di Cilamaya, Karawang. (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana acara Groundbreaking Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTGU) Jawa I di Cilamaya, Karawang. (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
JSP bertugas mengoperasikan dan memelihara PLTGU Jawa I. Perusahaan ini merupakan konsorsium yang dipimpin PPI dengan hak kelola 40 persen, dengan anggota konsorsium yaitu Marubeni Corporation sebesar 40 persen dan Sojitz Corporation 20 persen.
Sementara JSR merupakan perusahaan konsorsium yang didirikan untuk mengelola FSRU di proyek Jawa I. Pada perusahaan JSR ini, PPI memiliki hak kelola 26 persen, lalu Humpuss 25 persen, Marubeni 20 persen, Mitsui OSK Lines Ltd 19 persen, dan Sojitz 10 persen.
Untuk pengerjaan konstruksinya, konsorsium proyek Jawa I telah menunjuk konsorsium General Electric (GE), Samsung C&T, dan PT Meindo Elang Indah sebagai kontraktor rekayasa sipil dan konstruksi, pemasok turbin generator, serta kontraktor jalur pipa gas. Sementara Samsung Heavy Industries telah ditunjuk sebagai pelaksana pembangunan FSRU.
ADVERTISEMENT
Pendanaan proyek Jawa I ini menggunakan skema pendanaan non-recourse project financing. Artinya, pengembalian pendanaan hanya bersumber dari arus kas yang dihasilkan dari proyek tersebut.
Adapun JSP dan JSR mendapatkan pendanaan dari konsorsium Japan Bank for International Cooperation (JBIC), Nippon Export and Investment Insurance Co Ltd (NEXI), Asian Development Bank (ADB), serta bank komersial asing lain.